Baca tanpa iklan
Laporan Muhammad Nazar | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Semua siswa Sukma Bangsa Pidie dipandu guru untuk bersembunyi di bawah meja belajar.
Aksi itu dilakukan siswa setelah sirene berbunyi sebagai tanda terjadinya gempa. Lalu, siswa dievakuasi ke tempat berkumpul di halaman depan sekolah melalui jalur evakuasi yang sudah ditentukan.
Ini merupakan rangkaian simulasi pengurangan resiko bencana yang dilaksanakan di sekolah Sukma Pidie, Jumat (10/1/2020).
"Simulasi itu diisi dengan seminar tatacara menyelamatan diri saat terjadi bencana. Kegiatan itu bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie," kata Ketua Pelaksana, Nawalul Faizin, kepada Serambinews.com, Jumat (10/1/2020).
Ia menyebutkan, kegiatan itu berlangsung selama dua jam itu diakhiri pemaparan terhadap pemahaman tentang Gempa, penyelamatan korban dan penanganan awal kebakaran ringan.
"Sekolah Sukma Bangsa telah dilengkapi alat pendeteksi gempa dan alat pemadam kebakaran ringan yang diletakkan di berbagai sudut sekolah," jelasnya.
Perwakilan BPBD Pidie, Jamaluddin, memimpin langsung acara simulasi bencana yang melibatkan guru, siswa SD, SMP, SMA dan seluruh karyawan di sekolah Sukma Bangsa.
Kata Jamaluddin, simulasi harus dilakukan minimal satu kali per semester.
Manfaatnya, saat terjadi bencana, siswa tidak panik dan sudah mengerti betul harus menyelamatkan diri kemana.
Direktur Sekolah Sukma Bangsa Pidie, Marthunis Bukhari, kepada Serambinews.com, Jumat (10/1/2020) mengatakan, kegiatan simulasi itu merupakan ikhtiar bersama untuk mengurangi risiko bencana.
"Aktivitas ini merupakan medium untuk mengedukasi seluruh warga sekolah, agar menjadi individu dan komunitas yang siaga terhadap bencana," tegasnya.(*)
• Video Detik-detik Pembantaian Qasem Soleimani Bocor di Medsos, Luluh Lantak Diberondong Rudal
• Nanti Malam Ada Gerhana Bulan Perdana Tahun 2020, Warga Lhokseumawe Ini Lokasi Pengamatannya
• Atasi Konflik Gajah dengan Manusia di Mila Pidie, Ini Upaya yang Dilakukan BKSDA Aceh
• Pembunuh Sopir Dituntut Hukuman Mati, Didakwa Melanggar Dua Pasal Sekaligus