Kisah Kapten Hirath Al Sudani, Mata-mata Irak di Tubuh ISIS yang Gagalkan 30 Bom Mobil

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Munther al-Sudani, memamerkan tato yang memperlihatkan wajah saudaranya Kapten Hirath al-Sudani mata-mata Irak yang menyusup ke tubuh ISIS

Kembali ke Kapten Al Sudani, dia termotivasi untuk melakukan pekerjaan berbahaya itu setelah melihat foto anak-anak yang menjadi korban ISIS.

Setelah menjadi mata-mata nama Al Sudani diubah.

Dia kemudian dikenal dengan julukan Abu Suhaib.

Misi Al Sudani adalah menyusup ke dalam sarang ISIS di Tarmiyah, sebuah kota di dekat persimpangan dua jalan raya, yang menjadi pusat pasukan bom bunuh diri ISIS.

"Dia adalah yang pertama kali mengajukan diri untuk menjalani misi berbahaya itu," kata Munaf, saudara laki-laki Al Sudani. "Apa yang dilakukannya amat berbahaya," lanjut Munaf.

Setelah menyusup dan menjadi anggota ISIS, Al Sudani berhubungan langsung dengan para senior organisasi itu yang berada di kota Mosul.

Dalam pembicaraan telepon setiap sepekan sekali, seorang tokoh senior ISIS di kota Mosul akan memerintahkan Al Sudani bertemu dengan pengebom bunuh diri yang datang ke Tarmiyah dari wilayah kekuasaan ISIS.

Tak jarang, Al Sudani ditugaskan mengambil sebuah mobil yang sudah dilengkapi bom untuk digunakan dalam sebuah misi bunuh diri.

Setiap kali mendapatkan tugas, Al Sudani menghubungi Falcons.

Nantinya, para petugas akan mencegat mobil itu bersama dia dan bom yang dibawanya sebelum mencapai kota Baghdad.

Di sisi lain, Falcons mengirim sebuah mobil yang dilengkapi perangkat pengacau sinyal untuk memblokir detonator yang biasanya dioperasikan dari jarak jauh dengan menggunakan telepon genggam.

Dengan berkomunikasi menggunakan telepon atau isyarat tangan para agen Falcons akan mengarahkan Al Sudani ke lokasi di mana mereka bisa menjinakkan bom itu.

Jika Al Sudani membawa seorang pengebom bunuh diri, maka para agen Falcons akan memancingnya keluar dari mobil untuk ditangkap atau dibunuh.

Setelah itu, para agen Falcons membuat sebuah ledakan palsu dan menyebarkan isu bahwa bom meledak dengan memakan korban yang amat banyak.

Semua itu dilakukan agar penyamaran Al Sudani tak terbongkar ISIS.

Halaman
1234

Berita Terkini