Kegagalan misi pembunuhan Shahlai mengindikasikan adanya operasi militer yang lebih luas daripada yang dijelaskan sebelumnya.
Operasi tersebut menimbulkan pertanyaan apakah misi itu dirancang untuk melumpuhkan kepemimpinan Pasukan Garda Revolusi Iran atau hanya semata-mata mencegah serangan terhadap AS.
Trump pun mendapat kecaman dari kubu Demokrat dan dua orang Republikan di Kongres atas keputusannya itu.
Operasi militer AS di Yaman memang banyak diselimuti kerahasiaan.
Para pejabat AS mengatakan, operasi terhadap Shahlai bersifat sangat rahasia dan banyak yang menolak untuk menjelaskan secara rinci, selain operasi itu tidak berhasil. Sebelumnya, Jenderal top Iran sekaligus pemimpin pasukan al-Quds Iran Qasem Soleimani tewas akibat serangan udara yang dilancarkan oleh AS, Jumat (3/1/2020) di Bandara Internasional Baghdad, Irak.
Operasi pembunuhan itu memantik kekhawatiran akan munculnya perang Iran-AS di kawasan Timur Tengah.
Setelah Iran melakukan aksi balasan pada Rabu (8/1/2020) pada markas militer AS di Irak, AS kemudian menarik diri dari peluang perang dengan Iran. (Ahmad Naufal Dzulfaroh)
Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul Bukan Soleimani, Ternyata Ini Target Pasukan Militer Amerika, Abdul Reza Shahlai, Sepak Terjangnya Bikin AS Gemetar!