Keberadaan wanita yang semula tidak diketahui identitasnya itu, membuat sejumlah warga, terutama para pedagang merasa terganggu atau kurang nyaman. Pasalnya, kemana-mana membawa korek api dengan pakaian yang sudah kotor.
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE- Seorang wanita paruh baya terlunta-lunta di Kota Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), selama beberapa bulan terakhir.
Warga ‘kota dagang’ itu menduga, wanita yang sehari-hari berjalan tanpa tujuan dan kadang duduk di kaki lima sambil merokok, mengalami gangguan jiwa atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Keberadaan wanita yang semula tidak diketahui identitasnya itu, membuat sejumlah warga, terutama para pedagang merasa terganggu atau kurang nyaman.
Pasalnya, kemana-mana membawa korek api dengan pakaian yang sudah kotor.
Lalu, warga kota mengadu kepada Kepala Satuan Polisi dan Papong Praja (Kasat Pol PP) Abdya.
Sejumlah petugas Satpol PP dipimpin Kepala Satpol Abdya, Riad SE dibantu petugas dari Puskesmas Blangpidie, Jumat (31/1/2020), turun mengamankan wanita tersebut.
• 500 Meter Lahan di Aceh Jaya Kembali Terbakar, Penyebabnya belum Diketahui
“Kita amankan setelah menerima laporan warga kota yang mengaku kurang nyaman atas keberadaan wanita tersebut ,” kata Kasat Pol PP, Riad kepada Serambinews.com.
Wanita tersebut dibawa ke Kantor Satpol PP dan WH Abdya, kemudian dimandikan dan diganti pakaian.
Lalu, dilaporkan kepada Petugas Kesehatan Jiwa (Keswa) pada Dinas Kesehatan setempat.
Diduga depresi
• TERUNGKAP! Ini Penyebab Kematian Lina, Polisi Sebut Mantan Istri Sule Meninggal karena Ini
Wanita yang semula diam itu akhirnya bisa menjawab beberapa pertanyaan dari petugas dan identitasnya terungkap.
Dia mengaku bernama Rusmini, berumur sekitar 45 tahun, asal Binjai, Sumatera Utara (Sumut).
Rusmini mengaku sebagai mualaf, pernah tinggal di Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Ia juga mengakku, pernah juga tinggal di Alue Bilie, Kabupaten Nagan Raya.
Serta bekerja meminta sumbangan.
Kemudian, tinggal di salah satu keluarga Desa Tangan-Tangan Cut, Kecamatan Setia, Abdya.
Dari wawancara baik dengan petugas Satpol PP maupun petugas Keswa pada Dinas Kesehatan, diperkirakan Rusmini tidak mengalami gangguan jiwa.
Melainkan diduga mengalami depresi.
“Tidak mengalami gangguan jiwa, diduga mengalami depresi, seperti ada sesuatu yang dipendam,” kata Hasna Dewi SKM, Kasi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa (PTM & Keswa pada Dinas Kesehatan Abdya.
• BNN dan Bea Cukai Diminta Periksa Tiang Pancang asal China di Pelabuhan Calang
Dari Kantor Satpol PP Abdya, Rusmini dibawa ke rumah warga.
Diakuinya, ia pernah tinggal di Desa Tangan-Tangan Cut, Kecamatan Setia.
Rumah warga di Desa Tangan-Tangan Cut, kemudian di ketahui milik Jabar.
Jabar kepada petugas menjelaskan, wanita asal Binjai itu merupakan seorang mualaf.
Membantu dari Jabar membawa Rusmini dari Meulaboh, Aceh barat ke Tangan-Tangan Cut sejak beberapa bulan lalu.
Petugas Keswa meminta Jabar, agar bersedia untuk memasukkan nama Rusmini dalam Kartu Keluarga (KK) miliknya.
Agar bisa dibawa ke rumah sakit dengan fasilitas BPJS.
Akan tetapi, Jabar menolak, kemudian meminta Rusmini diantar saja kembali ke tempat kostnya di Meulaboh, Aceh Barat.
Akhirya diputuskan, Rusmini diantar ke Meulaboh, Aceh Barat, Jumat (31/1/2020) sore.
Anggota keluarga dari Jabar bersedia menemani untuk menunjukkan lokasi rumah kos Rusmini di Meulaboh.
“Kita antar ke Meulaboh sore ini, ongkos ke sana sudah ada. Keluarga Pak Jabar bersedia ikut untuk menunjukkan lokasi kos Rusmini,” kata Hasna Dewi. (*)
• Tender Proyek Gedung Oncology RSUZA ke KPK