BNN dan Bea Cukai Diminta Periksa Tiang Pancang asal China di Pelabuhan Calang  

“Kita berharap masalah pasokan tinga pancang dari China tersebut pihak BNN dan Bea dan Cukai supaya tak lengah dan mampu memastikan, bahwa tiang pancang tersebut aman dari penyeludupan barang haram,” ungkap Hamdani, Ketua YARA Aceh Barat kepada Serambinews.com, Jumat (31/1/2020).

Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Pihak Badan Narkotika Nasiona (BNN) dan Bea Cukai diminta, untuk memeriksa secara teliti tiang pacang yang dipasok dari China ke Nagan Raya meulalui Pelabuhan Calang, Kabupaten Aceh Jaya.

Tiang pancang tersebut, untuk bahan ifrastuktur Pembangunan PLTU 3-4 di Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya.

Pemeriksaan tersebut, guna mengantisipasi dan memastikan bebas penyeludupan barang haram.

Agar tidak terjadi seperti kasus pengiriman sabu di kawasan Rawa Bebek, Jakarta Utara pada 2016 silam.

Dimana ditemukan dalam tiang pancang menggunakan jalur laut dari China.

“Kita berharap masalah pasokan tinga pancang dari China tersebut pihak BNN dan Bea dan Cukai supaya tak lengah dan mampu memastikan, bahwa tiang pancang tersebut aman dari penyeludupan barang haram,” ungkap Hamdani, Ketua YARA Aceh Barat kepada Serambinews.com, Jumat (31/1/2020).

• Langsa Antisipasi Virus Cina, Warga Diminta Jaga Pola Hidup Bersih

Pemeriksaan tersebut, guna mengantisipasi penyelupan narkoba ke Aceh yang cukup membahayakan.

Sehingga dengan adanya antisipasi dan kesiagaan, hal tersebut tidak akan terjadi.

Namun sejauh ini, apakah pihak terkait sudah melakukan pemeriksaan atau pun tidak, sehingga pihak YARA mengharapkan hal itu segera dilakukan setiap waktu.

Seiring berlangsungnya aktivitas pembongkaran tiang pancang tersebut di kawasan Pelabuhan Calang.

“Kita berharap kepada BNN dan Bea Cukai untuk memperketat pengawasannya, sehingga tidak kecolongan dengan pemanfaatan kesempatan tersebut oleh pihak yang tidak bertanggung jawab nantinya,” tegas Hamdani.

Ia menambahkan, pasokan narkoba selama ini sering ditemukan dipasok melalui jalur laut.

Sehingga tingkat kewaspadaan mesti ditingkatkan dengan pergerakan-pergerakan bermacam modus yang dilakukan selama ini.

Baik melalui jalur pelabuhan resmi mau pun 'jalur-jalur tikus'. (*)

• Tender Proyek Gedung Oncology RSUZA ke KPK