Ayah Bunuh Anak Kandung, Lalu Mondar-mandir Gendong Mayat Anaknya, Awalnya Bertengkar dengan Istri

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Musadi (39) pria di Jambi yang bunuh anaknya sendiri.

SERAMBINEWS.COM - Kasus ayah di Jambi bunuh anak kandung belum lama ini menghebohkan warga setempat.

Pelaku adalah Musadi (39), asal Desa Seringat, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin, Jambi.

Musadi pun telah ditangkap polisi dan mengakui perbuatannya.

Di antaranya ia mengaku sempat mondar-mandir menggendok mayat anak yang dibunuhnya.

Simak berita selengkapnya, dirangkum dari TribunJambi.

Berawal dari Penemuan Mayat

Pada Kamis (30/1/2020), warga Desa Seringat, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin geger dengan ditemukannya bocah perempuan yang tergeletak tak bernyawa di samping rumah warga.

Bocah perempuan yang berumur 5 tahun itu diketahui bernama Nurdiana anak pasangan dari Musadi (39) dan Rina Kasturi (22).

Mayat gadis mungil mungil itu pertama kali ditemukan oleh warga bernama Mustofa sekitar pukul 20:08 wib.

Awalnya Mustofa mengira jika anak tersebut tengah tidur di samping rumahnya.

Melihat itu, Mustofa langsung memberitahukan kepada ibu korban.

Mendengar informasi itu, ibu korban langsung menengok sang anak.

Setelah menghampiri sang anak, Rina kasturi terkejut bukan kepalang tanggung, anak tersayang nya ternyata tidak tidur melainkan sudah meninggal dunia.

Mengetahui itu Rina histeris dan langsung meminta pertolongan kepada warga sekitar untuk melihat sang anak.

Kejadian penemuan mayat gadis mungil itu langsung menggemparkan warga sekitar.

Dibunuh Ayah Sendiri

Setelah diselidiki, anak perempuan itu ternyata dibunuh ayahnya sendiri, Musadi.

Musadi ditangkap polisi pada Sabtu (1/2/2020).

Di depan polisi, Musadi menuturkan kronologi ia membunuh anaknya.

Musadi mengakui perbuatan itu dilakukannya karena sang anak tidak mau menuruti perintahnya.

Ceritanya, pada Kamis 30 Januari 2020 sekira pukul 08.00 WIB, Musadi pulang dari 'ngerae emas' (mencari emas).

Saat itu, pelaku meminta sang istri supaya membuatkan minum.

"Mak diana buat teh mak Diana," kata Musadi, menirukan obrolannya bersama sang istri kepada penyidik.

"Dijawab bikinlah dewek. Ado bawa sen balek ? Sudah tu aku jawab, aku pergi ado kau ngasih bahan. Dijawabnyo dak ado dak," katanya.

Setelah itu, sang istri berkata dirinya sudah tidak sudi lagi menjadi istrinya.

"Pergilah ang (kamu, red) ke rumah ang di Merkeh, ambo (saya,red) dak lagi dengan ang, ambo dak nak lagi belaki dengan ang dak," sebutnya.

Setelah pertengkaran tersebut, pelaku mengajak anaknya untuk ke pasar.

Pada saat itu, ibu korban melarang korban untuk pergi bersama ayahnya.

"Dak usah kau pergi ke pasar dengan bapak kau, bapak kau dak ado sen, di rumah bae lah kau samo emak," kata pelaku menirukan percakapan istrinya.

Meski dilarang istrinya membawa sang buah hati, Musadi tetap nekat membawanya, tetapi tidak ke pasar melainkan ke kebun di belakang rumah.

Pada saat itu, sang ayah membujuk sang anak dibujuk untuk mencari mangga di kebun yang berjarak sekitar 100 meter dari belakang rumah.

Sesampainya di kebun, entah apa yang ada dipikiran Musadi.

Dia langsung mencekik leher anaknya dari arah belakang hingga tewas.

Setelah sudah tidak bernyawa, pelaku menyesal atas perbuatannya.

Sempat Gendong Mayat Anaknya

Kapolsek Sungai Manau, Iptu Karto, membenarkan adanya keterangan Musadi seperti itu.

"Dia eksekusinya sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah dieksekusi, jasad anaknya itu digendong. Di bawanya ke sana-kemari di dalam kebun hingga malam," kata Kapolsek.

Setelah malam, Musadi mencoba untuk melihat situasi di perkampungan.

Setelah aman dan sepi, jasad korban yang digendong tersebut langsung diletakkan tak jauh dari rumah pelaku.

Setelah menaruh anaknya, Musadi langsung keluar dari desa tersebut.

Rencananya ia akan ke Sungai tebal untuk bersembunyi di tempat temannya.

"Katanya, di Sungai Tebal itu ada temannya. Dia mau bersembunyi di sana, mau kerja di kebun. Kan kalau di kebun sulit untuk ketahuan," kata Karto.

Namun, pelarian Musadi kandas setelah kepolisian mengetahui informasi keberadaan pelaku.

Sekira pukul 09.30 wib Kapolsek Sungai manau IPTU Karto memperoleh informasi dari warga Desa Bedeng Rejo Kecamatan Bangko Barat Kabupaten Merangin bahwa ada keberadaan pelaku di Desa Bedeng Rejo yang tengah berjalan kaki.

Setelah memperoleh informasi tersebut, Kapolsek Sungai Manau bersama Kanit Reskrim, Bripka Agus Sriyanto, dan Kanit Intelkam Polsek Sungai Manau, Aipda Ahyar menuju lokasi keberadaan pelaku.

Setelah sampai di lokasi, pelaku masih dalam posisi berdiri di tepi jalan.

"Dia nunggu mobil arah ke Sungai Tebal. Saat diamankan dia tidak melawan, tapi mau kabur saja. Makanya dilepaskan tembakan," jelas Kapolsek.

Saat ini, pelaku berada di Mapolres Merangin untuk dilakukan penyidikan.

Mereka akan mendalami dan mengambil keterangan kenapa tega membunuh anaknya sendiri.

"Kalau dari segi pembicaraannya, kejiwaan pelaku tidak terganggu apa yang kami tanyakan selalu dijawab. Jawabannya lurus-lurus aja," imbuhnya.

Listrik Perumahan Translok di Nagan Raya Mulai Dipasang

Dibangun Tahun 2015, Kini Pasar Rakyat di Simpang Tiga Pidie Telantar

Satpol PP dan WH Gelar Razia Malam  

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Pria Jambi Mondar-mandir Gendong Mayat Anak yang Dibunuhnya, Awalnya Cekcok dengan Istri, 'Menyesal', 

Berita Terkini