Jembatan Krueng Teukuh

Tim PUPR Aceh Tinjau Lokasi Pembangunan Krueng Teukuh di Abdya

Penulis: Rahmat Saputra
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Dinas PUPR Aceh melakukan survei ke lokasi pembangunan jembatan Krueng Teukuh, Gampong Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Abdya, kemarin.

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Tim Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh melakukan survei dan peninjauan ke lokasi pembangunan jembatan Krueng Teukuh, Gampong Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang Abdya, Ir Much Tavip MM melalui Kabid Bina Marga, Muhibuddin ST mengatakan, survei itu dilakukan dalam rangka persiapan pembangunan jembatan Krueng Teukuh yang dijanjikan oleh Plt Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah MT.

"Iya, ada beberapa orang dari Dinas PUPR Provinsi Aceh sudah turun dan melakukan survei, salah satunya Pak T Ikhsan ST MT, dan Zahroel Barady ST MT," kata Kabid Bina Marga PU Abdya, Muhibuddin ST, Selasa (4/2/2020).

Ia menyebutkan, rencananya jembatan Krueng Teukuh akan dibangun sepanjang 60 meter dengan anggaran sebesar Rp 13 miliar.

Abusyik Kunjungi Stabat Sumatera Utara, Tinjau Ekowisata Hingga Belajar Atasi Konflik Gajah di Pidie

Kapolres Nagan Raya Dimutasi Menjadi Kapolres Langsa, Ini Kapolres Baru Nagan Raya

Polemik Ekspor Ganja, Dosen Pascasarjana IAIN Langsa: Mau Dikemas Seperti Apa pun Ganja Tetap Haram

"Saat ini, perencanaan sudah dilelang. Kalau fisik diperkirakan, April atau Mei sudah dilelang fisiknya," sebutnya.

Muhib berharap, dalam pembangunan jembatan itu tidak ada kendala, sehingga harapan petani dan masyarakat jembatan Krueng Teukuh itu kembali dibangun bisa terwujud.

Ia menyebutkan, pembangunan jembatan yang panjangnya sekitar 60 meter itu, akan menghubungkan dari Desa Drien Leukit, Kecamatan Kuala Batee menuju Kecamatan Babahrot melalui jalan lebar 30 meter itu, akan dipasang rangka baca.

"Iya benar, rangka baja semua. Kalau tidak ada kendala, awal 2021 sudah bisa difungsikan," katanya.

Anggaran Rp 13 miliar itu, katanya, selain rangka baja, juga sudah termasuk pengaman jembatan.

"Setelah ada pemenangnya, maka paling cepat pertengahan tahun sudah dikerjakan," pungkasnya.

Gagal dibangun

Pembangunan Jembatan Krueng Teukuh, Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Abdya sempat gagal dibangun pada 2019.

Padahal, masyarakat setempat sudah sangat membutuhkan jembatan itu, segera dibangun untuk kelancaran transportasi menuju lahan pertanian dan perkebunan.

Awal kepemimpinan Akmal-Muslizar, jembatan tersebut telah masuk dalam anggaran Dana Alokasi Khusus Aceh (Doka) atau Otsus 2018 sebesar Rp 10 Miliar.

Sayangnya, anggaran yang telah disepekati itu 'berubah' di tengah jalan, dan dialihkan untuk pembangunan jembatan Mancang Riek, Kecamatan Setia dengan anggaran Rp 10 miliar.

Anggaran Rp 10 miliar itu, rencananya untuk pengadaan rangka baja sepanjang 105 meter, biaya pemasangan dan pengecoran lantai jembatan.

Pengadaan jembatan yang mencapai 105 meter itu, dilakukan mengingat pemasangan jembatan Krueng Teukuh akan dilakukan dengan sistem kantilever atau tanpa perancah bawah, sehingga dibutuhkan rangka lebih panjang atau lebih 45 meter, sebagai penopang.

Seperti diketahui jembatan Krueng Teukuh tersebut pernah terhenti pada tahun 2012, akibat terjadinya pemutusan kontrak. Namun, pembangunannya kembali dilanjutkan pada tahun 2016, menggunakan anggaran APBK sekitar Rp 7,2 miliar.

Sayangnya, saat pemasangan jembatan rangka baja sudah mencapai 50 meter (dari total panjang 60 meter), jembatan tersebut ambruk, akibat air hujan yang membawa potongan kayu, dan pohon sawit kemudian menghantam tiang penyanggah rangka baja tersebut.

Akibatnya, jembatan dan rangka baja itu ambruk ke dasar sungai, dan hingga saat ini rangka baja itu tidak berhasil diangkat.(*)

Berita Terkini