SERAMBINEWS.COM - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menanggapi penangkapan tersangka ujaran kebencian dan penghinaan di Facebook yang diarahkan padanya.
Ia mengatakan, tak pernah meminta warga Surabaya untuk melakukan aksi demo agar sang penghina ditangkap polisi.
Risma pun berani disumpah jika dirinya tidak pernah meminta pembelaan dari siapapun.
"Saya berani disumpah dengan cara apapun, saya tidak pernah menyuruh siapapun untuk membela saya," kata Risma, dikutip dari Surya.co.id, Rabu (5/2/2020).
Diketahui, sejumlah orang yang mengatasnamakan warga Surabaya menggelar aksi, agar polisi menindak tegas pelaku penghina Wali Kota Surabaya.
Selain itu, Risma juga mengaku tak mempunyai media sosial.
• Diduga Terkena Virus Corona, Remaja Asal Kanada Tiba-tiba Pingsan di Malaysia Setelah dari Indonesia
• Isi Surat Permohonan Maaf Wanita yang Menghina Risma, Zikria Dzatil: Bukakan Pintu Maaf Buat Saya
• Jokowi Prediksi Sandiaga Menang Pilpres 2024, Politikus PDI-P: Kami Punya Ganjar, Puan, Risma
Ia tidak ingin menghabiskan waktu karena sibuk menggunakan media sosialnya.
Risma mengatakan, dirinya lebih memilih untuk memikirkan pekerjaannya sebagai Wali Kota Surabaya.
"Saya tidak pernah main medsos, karena waktu saya habis untuk pikirkan Surabaya," ungkap Risma.
Ia mengungkapkan, dirinya sering mendapat hinaan dari netizen atau warganet.
Risma mendapat ejekan yang menyebut wajahnya jelek, dan tak pantas untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Saya diomong, muka saya jelek tidak layak di Jakarta," kata Risma, dikutip dari Surya.co.id, Rabu (5/2/2020).
Sehingga ia menegaskan, dirinya bukan lah orang yang meminta jabatan.
"Bagi saya pantang jabatan untuk diminta," tegas Risma.
Zikria Dzatil (kiri), Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) (Kolase/Tribun Jatim/Kompas.com)
• VIDEO - Detik-detik Ketua DPR AS Sobek Naskah Pidato Trump
• Raih Passing Grade Tertinggi Tes SKD CPNS di Pidie, Anak Petani Ini Bagikan Tips Menjawab Soal