Bertemu Mantan Kombatan GAM, William Nessen Menangis Karena Rindu Aceh

Penulis: Yocerizal
Editor: Yocerizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan wartawan lepas asal Amerika Serikat, William Nessen, bertemu Panglima Kuta Pase, Muchtar Hanafiah alias Ableh dan Juru Bicara Jaringan Aneuk Syuhada Aceh (JASA), Zulfikar alias Fikar Yahjon, di Malaysia, Kamis (13/2/2020).

Ableh juga menyampaikan bahwa Nessen berpesan kepada masyarakat Aceh agar terus merawat perdamaian yang sangat berharga ini.

Sehingga, masyarakat Aceh bisa makmur dan sejahtera.

“Sampaikan salam saya kepada seluruh masyarakay Aceh. Saya masih rindu mereka semua dan berharap kembali ke sana,” ujar Nessen kepada kedua mantan kombatan GAM tersebut.

Ia meminta masyarakat Aceh agar kompak dan didik anak-anak Aceh setinggi mungkin.

“Jika ingin maju, masyarakat Aceh harus kompak. Raihlah pendidikan setinggi mungkin, karena orang Aceh sudah melewati fase kelam di masa konflik dan tsunami,” kata Ableh meniru ucapan William Nessen.

VIDEO - Sabang Enggan Disinggahi Kapal Pesiar. Upaya Pencegahan Menyebarnya Virus Corona

5 Fakta Pria Berpeci Telanjangi Wanita di Jalan, Korban Gangguan Jiwa hingga Polisi Buru Pelaku

Terkait Penetapan SK Plt Ketua DPW PA Aceh Timur, Tuha Peut PA akan Mediasi dengan Mualem

William Nessen memang tak asing bagi Aceh. Terutama di kalangan aktivis dan pejuang GAM.

Ia berkali-kali lolos dan berhasil masuk ke markas GAM tanpa sepengetahuan TNI.

Saat diberlakukan Darurat Militrer di Aceh 2003 silam, Nessen berada di Nisam, salah satu basis kuat Gerakan Aceh Merdeka. Saat itu TNI telah mengepung area perang tersebut.

Nessen terjebak karena tak bisa keluar lagi. Pasukan TNI sudah mengambil posisi tempur di basis-basis GAM.

Ia berhasil keluar beberapa minggu kemudian. Pria yang akrab disapa Abu Billy ini menelpon Panglima Komando Operasi TNI, Brigadir Jenderal Bambang Darmono, minta dijemput.

Tahun 2008 lalu, Nessen kembali ke Aceh atas undangan Gubernur Aceh ketika itu, Irwandi Yusuf.

Ia sebenarnya telah masuk daftar cekal, tetapi pihak imigrasi di Aceh tak berani karena mendapat jaminan dari Gubernur. Tak lama, Nessen akhirnya dideportasi dari Aceh.(*)

Berita Terkini