Kronologi Kontak Senjata KKB Papua dan TNI di Intan Jaya, Warga Sipil Tertembak, Anggota KKB Tewas

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pimpinan KKB Egianus Kogoya memberikan pernyataan setelah melakukan penyerangan pada Kamis (7/3/2019).

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw memetakan sejumlah kawasan zona merah rawan gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Disebut zona merah, jika wilayah tersebut seringkali mendapatkan gangguan dari KKB.

Beberapa wilayah yang dikategorikan masuk dalam zona merah antara lain Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Nduga, Kabupaten Puncak dan lain sebagainya.

Kapolda Papua melihat masalah kepemimpinan berpengaruh besar pada kondusif tidaknya suatu wilayah.

Sebagai kunci, Paulus meminta kepala daerah, utamanya di wilayah rawan proaktif mendekati masyarakat.

Ia meminta, para pemimpin di daerah zona merah mencontoh apa yang dilakukan oleh daerah yang berhasil mengubah kondisi mereka.

"Contoh daerah yang dulunya merah lalu menjadi hijau. Kata kuncinya cuma satu, keberadaan pemimpin di situ.

Ada masalah di suatu wilayah, mbok ya pemimpinnya ada, jangan lari, jangan lempar abu panas," kata dia, Selasa (18/2/2020).

Paulus berpendapat, kondisi kesejahteraan masyarakat di beberapa kabupaten di Papua masih memprihatinkan.

Ia meminta kepala daerah menyadari kondisi dan melakukan hal konkret untuk wilayahnya. terlebih jika masuk dalam zona merah.

"Terbukti ada pimpinan yang luar biasa mereka bekerja dengan sungguh-sungguh menjaga wilayahnya," kata Kapolda.

 Anggota Brimob Polri menuju ke Nduga, Papua, di mana sebelumnya puluhan pekerja infrastruktur dilaporkan tewas dibantai oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Selasa (4/12/2018). Sebanyak 31 orang disebut tewas dibantai KKB di lokasi proyek jalan Trans Papua yang diduga terjadi pada Sabtu (1/12/2018) dan Minggu (2/12/2018).(AFP PHOTO/ANYONG)

Sebelumnya, Kapolda Papua mengaku telah memantau pergerakan KKB di papua.

KKB pimpinan Egianus Kogoya sedang bergerak ke wilayah Tembagapura, Kabupaten Mimika.

Sedangkan, kelompok Lekagak Telenggen juga bergeser.

"Informasi tentang pergerakan mereka sudah kami tahu, semuanya, Lekagak Telenggen dan kawan-kawan dari Puncak bergeser ke Intan Jaya, itu sudah jelas, termasuk kelompok Egianus," ungkap dia.

Halaman
123

Berita Terkini