All England Open 2020

Melihat Rekor Pertemuan Tommy Sugiarto dan Shi Yu Qi Menjelang All England Open 2020, Siapa Dominan?

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tommy Sugiarto meraih juara Thailand Masters 2018 usai mengalahkan pebulutangkis Malaysia, Jun Hao Leong, Minggu (14/1/2018).

Laporan Agus Ramadhan | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kejuaraan Bulutangkis All England Open 2020 segera digelar di Arena Birmingham, Inggris 11 -15 Maret 2020.

Hadiah yang diperebutkan pun tidak tanggung-tanggung, 1.100.000 dollar AS atau Rp 15, 8 miliar.

Sederet pebulutankis pun turun dalam kejuaraan bergengsi dan tertua di dunia.

Termasuk pebulutangkis Indonesia non-pelatnas, Tommy Sugiarto yang bakal berjuang mati-matian untuk menjuarai All England Open 2020.

Terlebih dirinya sudah lama tak merasakan podium juara.

Ia terakhir kalinya juara di Thailand Master 2018 setelah mengalahkan wakil Malaysia, Leong Jun Hao 21-16, 21-15.

All England Open 2019 lalu, Tommy hanya bisa mencapai babak perempat final, setelah ia dikalahkan pemain Hongkong, Ng Ka Long Angus 21-16, 14-21, 15-21.

Ini 6 Tantangan Viral di Media Sosial yang Berujung pada Kematian Para Pelakunya

Tidak Terima Mantan Akan Menikah, Pria ini Sebar Video Mesum Mereka Saat Pacaran, Total 13 Video

Waspada, Virus Corona Sudah Masuk Indonesia, Lakukan Langkah Ini untuk Mencegahnya

Di babak pertama All England Open tahun ini, Tommy harus bertemu dengan pemain tunggal putra asal China, Shi Yu Qi.

Sejauh mana rekor pertemuan kedua pemain?

Mampukah Tommy melaju ke babak selanjutnya?

Dari rekor petemuan mereka, tampaknya kedua pasangan ini susah ditembak siapa yang lebih unggul.

Secara peringkat Shi Yu Qi lebih unggul dari Tommy.

Namun, Tommy pernah mengalahkan pemain yang menjuarai Swiss Open 2019 itu.

Kekalahan Shi terjadi di babak perempatfinal Malaysia Open 2018.

Saat itu, Tommy harus bermain rubber set 13-21, 21-13, dan 21-13 dengan durasi 53 menit.

Dua tahun sebelum kekalahan Shi di Malaysia Open 2018, ternyata Shi lebih dahulu mengalahkan Tommy di Japan Open 2016.

Tommy harus menyerah atas Shi dengan skor 15-21 dan 7-21.

Menjadi tuan rumah dalam gelaran China Open 2018 tak mau membuat diri Shi malu dihadapan penontonnya.

Di babak awal Shi harus bertemu dengan Tommy.

Kekalahan di Malaysia Open 2018 lalu menjadi ajang balas dendam Shi di China Open 2018.

Tommy pun tak mau menyerah begitu saja dari Shi.

Ia memberi sedikit perlawanan, namun Shi yang begitu perksa mampu menang dengan dua gim langsung 21-23 dan 13-21.

Secara head to head dan ranking, Shi lebih unggul dari Tommy.

Tommy saat ini harus duduk di posisi 22 dunia, sementara Shi berada dalam sepuluh besar, yakni 8 dunia.

Namun dari sisi performa, kedua pasangan ini tak begitu baik di tahun 2019 lalu.

Shi yang mengalami cidera membuatnya harus absen dari beberapa pertandingan.

Dari absennya itu, membuat dirinya gagal meraih poin untuk menuju BWF World Tour Finals 2019.

Sedangkan Tommy harus mengangkat koper lebih cepat di sepanjang tahun 2019.

Ia tercatat 10 kali harus kandas di babak awal, dan empat kali dibabak kedua atau 16 besar.

Kemudian, di Japan Open 2019, All England Open 2019, dan Australia Open 2019 Tommy hanya mampu mencapai babak perempat final.

Puncak tertingginya hanya bisa sekali masuk ke semifinal Denmark Open 2019.

Peringkatnya pun turus merosot, yang awal tahun 2019 ia berada di peringkat 9 dunia kini ia harus berada di peringkat 22 dunia.

Di atas kertas, Shi memang lebih unggul dari Tommy.

Namun, istirahat panjang yang dilakukan Shi di tahun 2019 bisa membuat Tommy unggul di All England Open 2020 ini.

Tommy Sugiarto, secara usia yang sudah menginjak 31 tahun, memang tak banyak bisa diharapkan darinya.

Namun dengan kematangannya bisa membuat dirinya jauh lebih baik untuk meraih prestasi di sektor tunggal putra.

Sudah 25 tahun Indonesia tidak merasakan gelar juara All England di sektor tunggal putra.

Terakhir, trofi All England diangkat oleh Heryanto Arbi di tahun 1994.

Bahkan, pemain sekelas Taufik Hidayat pun belum pernah meraih gelar All England.

Mungkinkah tahun ini akan menjadi kejutan bagi wakil Indonesia di sektor tunggal putra untuk menjuarai All England Open 2020? (*)

Berita Terkini