Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA -- Korban begal mahasiswi Unsam Langsa, Harum Nirwana (22), warga Hampong Serba Jadi Kebun Ireng, Kecamatan Langsa Lama, hingga hari kedua masih dirawat intensif di RSUD Langsa.
Saat Serambinews.com mewawancarai Harum, Jumat (13/03/2020) sore, di ruang inap Ie Mawoe RSUD Langsa, ia menceritakan kisah tragis menimpanya di hari naas saat ia pulang kuliah itu.
Menurut Harum, siang itu setelah selesai belajar di kampus Unsam Langsa, korban sendirian langsung pulang dengan sempor Honda Varionya.
Sebelum tiba ke rumah atau berjarak 1 km lagi dari rumahnya, di jalan Gampong Suka Jadi Kebun Ireng ini, terlihat pelaku beridiri di pinggir jalan.
"Saya daei jauh sudah melihat pelaku karena jalan lurus, saya pikir dia pekerja kebun, maka saya tak mengira bakal di palak olehnya," sebut Harum.
Mahasiswi ini FKIP Jurusan Olahraga Unsam Langsa ini menambahkan, saat itu kecepatan sepmor dia kemudikan perkirakan hanya 60 km/jam.
Tiba-tiba, saat dia berpapasan atau hendak melewati posisi pelaku berdiri di beram jalan, pelaku langaung menedangnya di bagian bodi sepmor koeban.
Akibatnya pun, korban seketika terjatuh bersama sepmornya itu di pinggir jalan dalam keadaan sunyi itu.
Lantas pelaku langsung mendekati korban yang masih tersungkur di jalan, sambil menikam bagian ketiak dan lutut kirinya.
"Setelah pelaku menikam saya, tangan saya sempat ditarik hendak menyeret saya ke arah kebun sawit," jelasnya.
Namun tiba-tiba, timpal Harum, terdengar suara sepmor melintas, dan pelaku langsung kabur meninggalkannya ke arah kebun pohon kelapa sawit itu.
"Mendengar suara sepeda motor, pelaku langsung lari ke arah kebun sawit. Lalu melintas Kak Nofrida (tetangganya) yang langsung berhenti menolong saya," sebut Harum.
Korban mengaku sangat trauma dengan kejadian ini, karena selama ini tak pernah ada apa-apa melintas di jalan itu.
Dia berharap pelaku dihukum seberat-beratnya, agar ada efek jera atas perbuatannya itu dan ke depan tidak ada lagi yang menjadi korban.