SERAMBINEWS.COM - Kemunculan virus corona atau Covid-19 pada awal Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei, China, telah menyebabkan kekhawatiran global yang tak dapat dihindari.
Virus dengan tingkat penularan yang begitu cepat itu akhirnya menyebar dengan agresif ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Awalnya, fokus sejumlah negara tertuju pada bagaimana mengevakuasi warga mereka yang berada di Wuhan.
Pemerintah Aceh yang juga memiliki belasan warganya di Wuhan turut melakukan hal yang sama.
Dibanding provinsi lain di Indonesia, Pemerintah Aceh termasuk pihak yang bergerak paling cepat dalam menangani warganya yang berada di Wuhan, yang semuanya merupakan mahasiswa.
Hal pertama dilakukan Pemerintah Aceh, yaitu membuka dua Posko Siaga Wabah Virus Corona pada Minggu, 26 Januari 2020, malam.
Kedua posko itu masing-masing berada di Dinas Sosial (Dinsos) Aceh, Banda Aceh, dan di Kantor Penghubung Aceh di Jakarta.
Sejak itu Pemerintah Aceh secara rutin menjalin kontak langsung dengan 12 mahasiswa Aceh di Wuhan.
Semua informasi terkait kondisi mahasiswa secara transparan dipublikasikan pemerintah.
• Cegah Corona di Aceh, Plt Gubernur Nova Iriansyah Keluarkan Surat Edaran Minta Masyarakat Jaga Wudhu
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah pada 26 Januari 2020 juga juga melakukan konferensi call dengan para mahasiswa di sana.
Tujuannya selain untuk memberikan imbauan supaya meningkatkan kewaspadaan juga untuk menyemangati mereka.
Nova ketika itu bahkan mengeluarkan keputusan untuk menanggung seluruh biaya logistik mahasiswa selama krisis berlangsung.
“Saat ini mahasiswa harus fokus pada menjaga kesehatan diri. Semua kebutuhan mahasiswa biar kami yang tanggung,” ujar Nova kala itu.
Nova saat itu juga mengirim bantuan uang tunai Rp 50 juta untuk biaya logistik mahasiswa.
Selang sehari kemudian, pada Senin 27 Januari 2020, Pemerintah Aceh menunjuk dua rumah sakit sebagai tempat untuk rujukan penanganan kasus Virus Corona.