Namun di Kabupaten Bireuen, masih ada satu usaha kuliner atau makanan khas yang masih terjual laris manis yaitu pulot ijo (pulut ketan hijau)
Laporan Ferizal Hasan I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Wabah virus corona di dunia kini mulai berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.
Seperti pedagang, pengusaha tempat wisata maupun pengusaha kuliner. Selain itu, usaha-usaha warung kopi dan rumah makan juga banyak yang tutup di Aceh khususnya di Kabupaten Bireuen.
Bahkan sejak diberlakukannya jam malam di Aceh, warga pun tidak berani keluar rumah dan banyak pertokoan serta usaha masyarakat yang tutup.
Namun di Kabupaten Bireuen, masih ada satu usaha kuliner atau makanan khas yang masih terjual laris manis yaitu pulot ijo (pulut ketan hijau) yang dijual di lintas nasional Medan-Banda Aceh, kawasan Cot Batee Geulungku, Kecamatan Simpang Mamplam Bireuen.
• Update Wabah Corona: 138 WNI Terkonfirmasi Positif, 3 Meninggal di Luar Negeri
• Penggunaan ADG Untuk Posko COVID-19 Harus Sesuai Kebutuhan, Ini Kata Sekda Pijay
• Terkait Pekerja China Masuk Nagan Dihadang Warga, Begini Kata Kapolres Nagan Raya
Pulot Ijo Kak Er namanya. Bagi setiap pelintas dari Medan ke Banda Aceh atau sebaliknya, yang menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, sering singgah membeli pulot ijo kak Er.
Harganya sangat terjangkau yaitu Rp 1.000 per potong. Pelintas biasanya membelinya dalam jumlah yang banyak, mulai dari 10 potong hingga 200 potong untuk dibawa pulang ke rumah.
"Selama wabah virus corona ini pulot ijo kami mulai menurun permintaannya, karena tidak boleh lagi ada warga yang duduk makan pulot di warung kami, tapi yang beli bawa pulang masih banyak," kata Kak Er.
Sebutnya, hari-hari biasanya pulot ijonya bisa laku 4.000-5.000 potong. Selama ini hanya laku 2.000-3.000 potong. (*)