Laporan Rizwan | Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Masuknya tujuh Tenaga Kerja Asing (TKA) China ke PLTU 3-4 di Nagan Raya merupakan salah satu tanda kurang seriusnya Pemerintah Aceh dalam mencegah penyebaran virus corona Covid-19.
"Karena sudah seharusnya Pemerintah Aceh melakukan penutupan Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar sementara waktu," kata Jabal Abdul Salam, Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Nagan Raya (Ipelmasra) dalam rilis kepada Serambinews.com, Kamis (2/4/2020).
Dikatakannya, fakta kedatangan 7 TKA tersebut masuknya melalui Bandara SIM yang mana kewenangannya berada di Pemerintah Aceh.
"Kami memberikan apresiasi tim gugus tugas pencegahan Covid-19 dan Forkopimda Nagan Raya yang sigap datang ke lokasi setelah memperoleh informasi dari masyarakat dan meminta PLTU untuk memulangkan 7 TKA dari Nagan Raya untuk sementara waktu karena mengingat saat ini antisipasi Covid-19," katanya.
Ketua Ipelmasra juga menyangkan tidak koorperatif PLTU Nagan Raya dalam hal penangganan pendemi Covid-19. Seharusnya untuk menghadapi permasalahan ini semua pihak termasuk PLTU harus lebih andil dalam membantu Pemda.
Ia berharap masyarakat Aceh dan khususnya Nagan Raya jangan panik dan tetap mematuhi imbauan Pemda serta menjaga kesehatan masing-masing agar pendemi ini cepat berlalu.
Seperti diberitakan massa dari Desa Langkak, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya mengusir tujuh TKA China yang baru tiba di mes berlokasi di desa mereka, Selasa (31/3/2020).
Aksi penghadangan kembali berlanjut dipintu gerbang PLTU 3-4 sehingga TKA diputuskan kembali terbang ke Jakarta.(*)
• Pemerintah Aceh Pastikan Beri Insentif untuk Tenaga Medis Covid-19
• Memerahkan Jari Dengan Daun Inai Dipercaya Bisa Cegah Corona, Benarkah?
• Jam Malam di Nagan Raya Lebih ke Patroli, Tidak Ada Penutupan Jalan
• VIDEO - Update COVID-19 Aceh: 893 Orang ODP dan Positif Tetap 5 Orang, Data per Rabu, 01 April 2020