Sayangnya, permintaan pasar mulai berkurang seiring dengan adanya wabah virus Corona.
“Kondisi sekarang saja sulit untuk menjual. Bagaimana nanti karena kita tidak tahu, kapan wabah corona ini berakhir,” keluhnya.
Disisi lain, Armiyadi menjelaskan, para petani kopi arabika tidak semua petani murni, melainkan ada yang berprofesi sebagai pegawai, serta memiliki usaha lain selain bertani.
Untuk itu, dia menyarankan agar pegawai yang juga petani untuk menunda sementara menjual hasil kebunnya.
“Kalau pegawai, tentu ada penghasilan lain. Mereka bisa proses sendiri kopi dan disimpan sampai kondisi mulai membaik. Sekarang yang diprioritaskan untuk menjual, para petani murni yang tidak memiliki penghasilan lain dan hanya berharap dari hasil kebun kopinya. Ini hanya sebagai saran atau masukan,” pungkasnya. (*)
• Seminggu Demam, Pasien Positif Virus Corona tak Tahu Dirinya Terinfeksi