Update Corona di Subulussalam

Kabar Gembira, Hasil Swab PDP asal Subulussalam Dikabarkan Negatif

Penulis: Khalidin
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Screenshot postingan DY salah seorang putra PDP nomor 7 berisi hasil swab ayahnya negative corona yang diunggah di linimasa akun media sosial facebook, Sabtu (11/4/2020).

Sebelumnya, PDP berjenis kelamin pria dengan usia sekitar 65 tahun ini menjalani pemeriksaan corona dengan menggunakan rapid test dan hasilnya positif. 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Kabar gembira terkait seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh dilaporkan negatif berdasarkan hasil swab.

Informasi tersebut sampaikan DY salah seorang putra pasien yang diunggah di linimasa akun media sosial facebook, Sabtu (11/4/2020).

Sebelumnya, PDP berjenis kelamin pria dengan usia sekitar 65 tahun ini menjalani pemeriksaan corona dengan menggunakan rapid test dan hasilnya positif.

Karena positif berdasarkan rapid test, PDP ini langsung dirujuk Jumat (3/4/2020) lalu ke RSUDZA Banda Aceh guna menjalani penanganan medis lebih lanjut.

Anggota DPR-RI, Dr Kadafi: Para Atlet Sangat Berpotensi Terpapar Covid-19

Dua Tahun tak Bayar PAD Alat Berat, LSM Tipikor Agara Soroti Alsintan

 

Mengenai hasil rapid test positif ini juga disampaikan putra sang pasien yang diunggah di laman facebooknya.

DY menyampaikan rasa syukurnya atas hasil swab sang ayah negative corona.

Dia pun menyampaikan terimakasih kepada semua pihak atas doa dan support terkait kesembuhan sang ayahnya hingga negative virus corona.

Dalam postingannya itu, DY mengaku mendapat kabar tentang hasil swab dari pihak yang menangani ayahnya.

Namun secara administrasi dia belum bisa menyampaikan lantaran bukti swab laboratorium belum mereka terima.

Begini isi postingan DY, putra PDP Subulussalam yang dirujuk ke RSUDZA.

“Assalamu alaikum wr wr..adek2,abang2,saudara2, bapak2,ibu2 ahli,

keluarga famili dan mohon maaf tidak dapat saya sebut semuanya..

trimakasih banyak atas support dan doa nya..

Alhamdulillah kami dari keluarga dapat kabar dari pihak yang menangani orang tua saya hasil lab dan swab Negatif,

namun untuk secara administrasi belum kami terima bukti lab dan swab..

sekalilagi kami hanya dapat mengucapkan trimakasih yang tak terhingga kepada kalian semua dan semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua Aamiin YRA,”

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang Pasien Dalam Pengawasan  (PDP) corona di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam dinyatakan positif berdasarkan hasil rapid test.

Salah seorang anak PDP pun memberikan keterangan via media sosial facebook yang diunggah, Jumat (3/4/2020) sekitar pukul 14.50 WIB tadi.

Dalam postingan penjelasan sang anak PDP berinisia DY itu turut melampirkan screenshot hasil rapid test di RSUD Subulussalam yang beredar luas di medsos baik facebook maupun grup whatsapp.

Dalam gambar Rapid Test PDP nomor 3 ini juga tertulis jelas nama pasien dan percakapan grup whatsapp. DY selaku anak pasien PDP nomor 3 ini membenarkan informasi yang beredar soal ayahnya positif melalui rapid test.

Selain membenarkan informasi hasil tes rapid, DY juga mengaku mereka anggota keluarga yang pernah kontak dengan sang ayah atau pasien sudah mengkarantina diri.

Mereka masih menunggu tindakan dari Dinas Kesehatan Kota Subulussalam. Dikatakan pula atas arahan tim medis ayahnya selaku PDP akan dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh guna menjalani pemeriksaan melalui swab laboratorium untuk mendapatkan hasil pasti.

Dia pun meminta doa agar hasil swab lab sang ayah negatif dan bisa sehat seperti semula.

Berikut klarifikasi sang anak pasien PDP nomor 7 Subulussalam berinisial DY.

“Ass semua..berita ini benar dari rumah sakit kota subulussalam dan orang yang positif adalah orang tua saya hasil tes manual dan hari ini pihak kesehatan menyampaikan kepada kami pihak keluarga akan di rujuk ke banda aceh,

untuk itu saya mohon doa dari teman2,saudara2 semuanya semoga orang tua saya secepatnya sehat dan hasil lab dan swab nantinya negatif dan semoga Allah SWT melindungi kita semua ..

Aamiin YRA. Kami dari keluarga yang pernah kontak mengkarantina diri dan masih menunggu tindakan dinas kesehatan,”

Soal hasil tes rapid PDP nomor 7 yang merupakan salah satu pensiunan Pegawai Negeri Sipil di Subulussalam ini beredar luas di tengah masyarakat.

Hasil ini beredar via media sosial baik facebook maupun grup whatsapp hingga memicu keresahan luar biasa di tengah masyarakat.

Keresahan karena ada sejumlah warga dikuatirkan pernah kontak dengan pasien.

Selain itu masyarakat juga heboh karena jika benar positif maka Subulussalam akan masuk zona merah covid-19.

Aneka pembahasan netizen di media sosial terus beredar dan isinya mayoritas menggambarkan keresahan dan kepanikan luar biasa.

Sementara juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Subulussalam, Baginda Nasution dalam konferensi persnya, Jumat (3/4/2020) menyatakan pemeriksaan  rapid test bukan hasil final untuk menentukan positif covid-19. 

Dalam jumpa pers yang digelar di Posko Induk Covid turut dihadiri Wakil Wali Kota Subulussalam, Drs Salmaza MAP, Direktur RSUD dr. Dewi Sartika Pinem dan Humas Satgas  Covid RSUD Subulussalam dr. Diana Dewi.

Diakui pihak RSUD Subulussalam telah melakukan pemeriksaan terhadap PDP No 3 melalui rapid test dan hasilnya positif.

Namun, kata Baginda, sesuai dengan pedoman kemenkes bahwa rapid test bukanlah alat untuk menentukan positif ataupun negatif seseorang terhadap virus Covid-19.

Karenanya, untuk mendapatkan hasil lebih pasti, RSUD Subulussalam menurut Baginda akan  merujuk pasien PDP No 3 ini ke Rumah Sakit Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) di Banda Aceh.

“Jadi pemeriksaan dengan rapid test belum menjadi hasil final, nanti pastinya adalah dari laboratorium.

Makanya pasien PDP no 3 ini akan kita rujuk ke RSUDZA Banda Aceh. Sebab untuk mengetahui seseorang positif atau negatif, harus berdasarkan hasil laboratorium Litbangkes dari Kemenkes RI, bukan melalui rapid test,” terang Baginda

Hal senada disampaikan Humas  Satgas Covid-19 RSUD Kota Subulussalam, dr Diana Dewi.

Dia membenarkan adanya PDP yang dirawat di RSUD menjalani pemeriksaan dengan Rapid Test. 

PDP tersebut berjenis kelamin pria usia sekitar 65 tahun dan memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta, 14 hari sebelum mengalami gejala sakit. Dikatakan versi Rapid Test sang pasien PDP memang positif namun ini belum dapat diartikan covid.

dr Diana Dewi menambahkan sesuai literatur bahwa rapid test bukan alat khusus mendeteksi covid-19 melainkan grup keluarga corona.

Nah grup keluarga corona ini bisa  Cov (HCoV), SARS-CoV, MERS-CoV. Diakui, rapid test merupakan alat deteksi awal  untuk seseorang apakah terinfeksi virus atau tidak lebih cepat.

Namun untuk mengetahui secara final, harus melalui Swab laboratorium Litbangkes dari Kemenkes RI. Rapid test apid test, ujar Diana Dewi memiliki kelemahan yaitu kurang akurat dibandingkan pola Polymerase Chain Reaction (PCR). (*)

Berita Terkini