“Total tempat tidur yang disediakan sebanyak 39 unit. Sengaja dibuat agar proses karantina betul-betul berjalan, nanti ada yang mengawasi,” tuturnya.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Wisma Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Gedung Olahraga (GOR ) Aceh Tamiang, mulai dibenahi untuk dijadikan tempat karantina atau isolasi warga yang baru pulang dari daerah transmisi Covid-19.
Pembenahan ini dilakukan Pemkab Aceh Tamiang, setelah ada informasi kepulangan TKI dari Malaysia ke Aceh Tamiang dan meningkatkanya status Kota Medan menjadi zona merah.
Amatan di Wisma SKB pada Kamis (16/4/2020) sore, pekerja terlihat masih mengecat sebagian dinding dan membenahi beberapa kerusakan kecil di bagian atap.
Beberapa kamar yang tersedia di ruangan, terlihat sudah dilengkapi dengan tempat tidur.
Sekretaris Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Aceh Tamiang, Syahri menyebut, di Wisma SKB akan dilengkapi 14 tempat tidur.
“Rencananya di Wisma SKB akan dilengkapi dengan 14 tempat tidur dengan kondisi yang baik dan kamar yang sanagt layak huni,” kata.
• Tim Gugus Tugas Covid-19 Pidie Laksanakan Simulasi Pemulasaran Jenazah
Dia mengatakan, kapasitas di GOR Aceh Tamiang lebih besar karena akan dilengkapi dengan 25 tempat tidur.
“Total tempat tidur yang disediakan sebanyak 39 unit. Sengaja dibuat agar proses karantina betul-betul berjalan, nanti ada yang mengawasi,” tuturnya.
Syahri menegaskan, fungsi kedua gedung yang terletak di Karangbaru ini bukan hanya untuk menampung TKI yang baru pulang dari Malaysia.
“Untuk siapa saja yang baru datang dari daerah transmisi atau yang sudah berstatus zona merah,” kata dia.
Syahri tidak memungkiri pemungfusian kedua gedung ini sebagai tempat isolasi, berkaitan dengan status Kota Medan yang sudah dinyatakan zona merah.
Jarak tempuh kedua wilayah yang hanya tiga jam, sangat memungkinkan mobilisasi warga cukup tinggi dalam sehari.
Sehingga riskan disusupi virus Corona.
“Kalau Aceh Tamiang aman, maka amanlah sampai Banda Aceh. Makanya kita berjuang ekstra melakukan pengawasan,” lanjut Syahri. (*)
• Wali Kota Subulussalam Minta Bantu ke Gubernur Perkuat Posko Perbatasan Aceh-Sumut