Update Corona di Pidie

Protokoler Kesehatan Diterapkan di Pasar Daging Meugang tak Jalan, Ini Penjelasan Wabup Pidie

Penulis: Muhammad Nazar
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga sesaki pasar daging meugang di Pante Teungoh, Kecamatan Kota Sigli, Pidie, Kamis (23/4/2020).

"Social distancing sangat berat untuk mengatur di pasar meugang," kata Wakil Bupati (Wabup) Pidie, Fadhlullah TM Daud.

Laporan Muhammad nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pelaksanaan hari meugang kedua di Pidie belum menjalankan protokoler kesehatan.

Warga yang membeli daging meugang masih berkerumun.

Penerapan social distancing dan physical dinstancing dilanggar di pasar meugang.

"Social distancing sangat berat untuk mengatur di pasar meugang," kata Wakil Bupati (Wabup) Pidie, Fadhlullah TM Daud, kepada Serambinews.com, Kamis (23/4/2020).

Ia menjelaskan, Pemkab tidak boleh melarang meugang, sebab bisa mematikan ekonomi warga.

Meugang menyambut bulan Suci Ramadhan merupakan omset ekonomi besar.

Kesakitan saat Dicambuk 100 Kali, Wanita Muda Empat Kali Minta Dihentikan

Dikatakan, arahan dari pencegahan Covid-19 tidak boleh mematikan ekonomi warga.

Hanya saja, kata Fadhlullah, warga yang hendak masuk ke pasar daging meugang wajib pakai masker.

Seperti di Pasar Pante Teungeh Sigli, polisi bersama TNI dan relawan menjaga pintu masuk.

Untuk melarang warga yang tidak pakai masker.

Wabup Pidie, menjelaskan, pihaknya akan memantau pasar daging meugang digelar serentak.

Seperti di Kembang Tanjong, Caleu, Pasar Beureunuen, Teupin Raya, Sakti, dan Teupin Raya.

"Sebenarnya imbauan kita melaksanakan meugang di gampong. Tapi, meugang digelar di pasar telah menjadi tradisi," jelasnya.

Pun demikian, kata wabup, tidak jalannya protokoler akan dievaluasi kembali dalam rapat Tim Gugus Covid-19 Pidie dengan Forkopimda. (*)

Koalisi NGO HAM Pertanyakan Ketiadaan Label Pelaku Usaha di Kemasan Beras Bantuan, Apa Masalahnya?

Berita Terkini