Ramadhan 2020

Puasa Tapi Tidak Shalat dan Masih Terlihat Aurat, Sahkah Puasanya? Ini Penjelasan Buya Yahya

Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buya Yahya sumber foto : Ig @buyayahya_albahjah

Kedua ibadah ini, patutnya tidak ditinggalkan oleh setiap muslim, karena kedua ibadah tersebut juga masuk ke dalam Rukun Islam.

SERAMBINEWS.COM - Menjalankan ibadah puasa hukumnya wajib, sama halnya dengan shalat hukumnya juga wajib.

Kedua ibadah ini memiliki keutamaannya sendiri dan keistimewaan di sisi Allah.

Kedua ibadah ini, patutnya tidak ditinggalkan oleh setiap muslim, karena kedua ibadah tersebut juga masuk ke dalam Rukun Islam.

Menjadi pertanyaan, bagaimana jika seorang berpuasa tapi tidak shalat, apakah sah puasanya? atau bagaimana jika seorang shalat namun tidak puasa?

Simak penjelasannya berikut ini seperti disampaikan Buya Yahya pada Channel YouTube ‘Al-Bahjah Tv’ yang diupload 29 Mei 2018.

Trending di Twitter Karyawan Gaji 80 Juta Kena PHK, Tabungan Menipis dan Kebingungan

Imam Masjid Madinah Menangis Terisak Saat Membacakan Doa Qunut di Malam Pertama Shalat Tarawih

Pasien Dirujuk ke RSUZA, Dinkes Abdya akan Lakukan Rapid Test Keluarga dan Tetangga

Pada video tersebut, Buya diberikan pertanyaan terkait ibadah puasa, yakni hukum orang yang berpuasa tapi dia tidak shalat?.

Buya langsung menjawab pertanyaan, menurut Buya, masih Alhamdulillah bisa seseorang masih berpuasa tapi tidak shalat daripada sudah tidak shalat juga tidak berpuasa.

“Alhamdulillah meski meninggalkan shalat tapi masih berpuasa, yang parah itu adalah sudah tidak shalat, tidak juga puasa, semoga berkat puasanya dia mampu menyempurnakan shalat wajibnya,” jelas Buya.

Buya menjelaskan hukum meninggalkan shalat adalah dosa besar.

“Yang jelas kalau ada yang meninggalkan shalat wajib adalah dosa, dosa besar karena meninggalkan shalat.

Kalau masih melakukan Alhamdulillah. jangan beranggapan ‘apaan puasa tapi tidak shalat’ tidak ada orang yang sempurna dalam beribadah,” ungkap Buya dengan lembut.

Menurut Buya, Alhamdulillah orang mengerjakan shalat, namun tidak berpuasa, masih Alhamdullilah berpuasa tapi tidak shalat, karena yang parahnya meninggalkan kedua ibadah wajib.

“Ada orang shalat lima waktu, tapi tiba-tiba tidak puasa, masih lumayan Alhamdulillah masih shalat lima waktu, yang repot sudah tidak shalat, tidak pula puasa,” ungkap Buya Yahya.

Buya Yahya menganjurkan agar tidak melihat orang yang tidak mengerjakan ibadah adalah hina. Namun, doakan saudara seiman agar bisa menyempurnakan ibadahnya.

“Jadi jika kita lihat orang semacam itu, jangan langsung kita vonis mereka itu hina, bukan. Kita doakan berkat shalat, berkat puasanya, dia sempurna melakukan shalat dan ibadah lainnya,” Buya menganjurkan.

Meninggalkan shalat adalah dosa besar, bahkan cukup meninggalkan satu kali shalat, sudah bisa menjadikan seseorang masuk neraka.

“Memang satu shalat yang ditinggalkan gede dosanya di hadapan Allah. Maka, kita doakan dia supaya tidak meninggalkan shalat lagi.

Bahaya ini di hadapan Allah, cukup satu shalat yang ditinggalkan untuk masuk neraka jahannam. apakah kita rela saudara kita masuk neraka ?,” tanya Buya.

Buya juga memberikan saran seperti apa semestinya seorang muslim memandang muslim lainnya. Cara pandang positif dan melihat kebenaran pada orang lain.

“Maka kalau ada orang seperti itu bukan untuk kita caci, akan tetapi kita masih perlu bersyukur kepada Allah karena Alhamdulillah masih puasa, masih ada kebaikan yang bisa dilakukan, itu cara pandang yang semestinya,” saran Buya.

Buya juga menambahkan sama halnya dengan kejadian, orang berpuasa namun masih terbuka aurat, hal ini juga harus dilihat dari segi postifnya.

“Sama halnya berpuasa tapi tidak menutup aurat, masih Alhamdulillah masih berpuasa.

Yang nauzubillah lagi sudah tidak menutup aurat, tidak puasa, ganggu orang puasa lagi.

Ini lebih parah lagi, makanya pandanglah orang dari sisi baiknya, lalu memohon kepada Allah semoga kebaikannya diterima Allah lalu menjadikannya sebab dia semakin baik,” tutup Buya. (Serambinews.com/ Syamsul Azman).

Berita Terkini