Gove berharap 80.000 rumah tangga di pulau itu mungkin akan mengunduh aplikasi yang katanya adalah "satu rangkaian" dari langkah-langkah untuk menekan jumlah infeksi.
Saat mencabut lockdown Inggris, ia menambahkan "Pendekatan bertahap adalah salah satu yang memungkinkan kami untuk memantau dampak perubahan-perubahan itu terhadap kesehatan masyarakat, dan jika perlu dengan cara yang spesifik dan terlokalisasi."
"Itu berarti kita dapat menghentikan sebentar atau bahkan menerapkan lagi pembatasan yang mungkin diperlukan dalam menangani wabah yang terpusat di satu lokasi."
s Inggris telah memerintahkan semua toko dan layanan non-esensial ditutup mulai 23 Maret, memberitahu orang-orang untuk tetap di rumah kecuali berbelanja bahan makanan dan obat-obatan, lalu berolahraga sekali sehari.
Survei dari Opinium Research menunjukkan rata-rata tak sampai 1 dari 5 orang Inggris percaya ini adalah waktu yang tepat untuk membuka kembali sekolah, restoran, pub, dan stadion olahraga.
Kekhawatiran juga diutarakan masyarakat mengenai bagaimana mempertahankan social distancing oleh anak-anak kecil, juga kepadatan berlebihan pada transportas umum. Johnson mengatakan pemakaian masker bisa sangat berguna saat negara kembali dibuka.
Operator kereta api Cross-Channel Eurostar pada Sabtu (2/5/2020) mengumumkan masker yang menutupi mulut dan hidung akan diwajibkan pada layanan di London, Paris, dan Brussels mulai Senin (4/5/2020).
• Traveler Bireuen Diperkirakan Bertambah, ODP Berkurang, Ini Datanya
• Siswa-Siswi SMA yang Viral Rayakan Kelulusan dengan Aksi Coret-coret Baju Akhirnya Minta Maaf
• Viral Mantan Anggota DPR RI Marah dan Ancam Petugas Saat Bagi-bagi Sembako, Mengaku Terbawa Emosi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inggris Akan Buka Lockdown Perlahan, Yakin Sudah Lewati Puncak Wabah Covid-19",