Tinggal di rumah kost berpindah-pindah. Melamar kerja ke perusahaan TEMPO dan diterima. Sejak itu ia berkarir di TEMPO mulai dari edisi interaktif, majalah, dan koran.
Ketika masih di Aceh, Mustafa juga tidak pernah diam. Menerbitkan "media alternatif" dalam bentuk copy-an serta terlibat dalam berbagai gerakan diskusi seni, lembaga swadaya masyarakat dan politik terkait Aceh, hingga pernah gerak-geriknya "dimata-mati intel." Maklum kala itu situasi Aceh sedang dalam pergolakan.(*)
• Siswi SMP Pembunuh Bocah di Sawah Besar Hamil Muda, Disetubuhi Paman dan Pacar, Begini Respon Polisi
• Enam Orang Keluarga Seorang Pasien Positif Corona di Simeulue Dirapid Tes Kedua, Ini Hasilnya
• Seperti Kerasukan Setan, Pria Ini Tikam Istrinya yang Hamil Lalu Lempar Bayinya ke Tebing Curam