Ia meminta bangsa Indonesia harus segera bangkit dari keterpurukan ini namun tetap selamat dari Corona.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Walau masih mendekam di balik jeruji penjara, Siti Fadilah Supari, tetap aktif bersuara terkait dengan penanganan pandemi Covid-19.
Setelah beberapa waktu lalu menulis surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sabtu (16/5/2020), mantan Menteri Kesehatan (Menkes) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu kembali menulis surat terbuka terkait penanganan pandemi Covid-19.
Namun berbeda dengan surat sebelumnya untuk Presiden Jokowi yang ditulis tangan oleh Siti, suratnya kali ini dari dalam Rumah Tahanan (Rutan) Pondok Bambu ditulis oleh teman napi sekamarnya, karena Siti sudah tidak kuat menulis.
Surat itu kemudian ditandatangani Siti, dan agar lebih jelas diketik ulang di luar penjara.
Kuasa hukum Siti, Achmad Cholidin, membenarkan bahwa surat sebanyak 9 lembar itu dibuat oleh dokter ahli jantung berusia 70 tahun itu dari dalam tahanan.
"Iya benar tulisan ibu [Siti Fadilah],” kata Achmad kepada Tribunnews.com, Minggu (17/5/2020).
• Digerebek Dalam Kamar Pria, Wanita Ini Mengaku Diusir Ayah Angkat karena Dicurigai Terjangkit Corona
• Anak Penghuni ‘Rumah Kardus’ Diamankan Satpol PP dan Dinsos Bireuen
Dalam surat yang diberi judul "Bangkitlah Indonesia Sekarang Juga, Jangan Tunggu Vaksin" itu, Siti menyoroti efektivitas Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah diputuskan oleh Presiden Jokowi.
Menurutnya, masyarakat kini harus berada di antara itu, bangkit dari keterpurukan ekonomi tetapi juga selamat dari Corona.
”Ayo kita bangkit sekarang juga bangsa Indonesia, gerakkan warga dengan cara yang sehat dan aman untuk gerakan pembangunan ekonomi rakyat yang mandiri.
Kita harus hidup yang lebih baik lagi," kata Siti.
Siti mengatakan, pandemi virus Corona memiliki dampak yang luar biasa bagi perekonomian dunia.
• Air Sungai Meluap, Puluhan Rumah di Langkak Nagan Raya Terendam Banjir
• Permukaan Jalan Guhang-Cot Manee Kembali Berlubang, Ini Dilakukan Dinas PUPR Abdya
Tak hanya negara berkembang, negara maju seperti Amerika Serikat hingga negara-negara di Eropa juga terkena dampak pandemi Corona ini.
Namun, ia menyebut negara-negara tersebut kini perlahan mulai bangkit dari keterpurukan.
"Saat ini mereka semua mulai menggeliat sadar mereka harus bangun dari ketakutan dan kekhawatiran.