Baca tanpa iklan
"Apabila kendaraan angkutan umum tidak menerapkan Protokol Kesehatan, maka akan diputar balik kembali ke sumut," katanya.
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sejak 21 Mei 2020 lalu, Ditlantas Polda Aceh bersama Dinas Perhubungan dan stake holder pemerintah lainnya melarang bus atau angkutabmn umum dari luar Aceh masuk ke Aceh.
Empat titik wilayah perbatasan yakni Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Subulussalam, dan Aceh Singkil dalam dua pekan terakhir dijaga ketat oleh petugas.
Tak sedikit, mobil angkutan umum termasuk mobil pribadi dipaksa putar arah ke Sumut oleh patugas. Mereka tak diizinkan masuk, termasuk para penumpang kecuali mereka yang bisa menunjukkan surat bebas Covid-19.
Seperti pernah disampaikan oleh Dirlantas Polda Aceh, Kombes Pol Dicky Sondani, hal itu dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ke Aceh.
Dalam keterangan terbarunnya, Kombes Dicky menyebutkan, mulai 5 Juni 2020 mendatang, angkutan umum dari luar Aceh kembali diperbolehkan masuk Aceh mulai pukul 00.00 WIB.
Namun, bagi angkutan umum yang akan masuk ke wilayah Aceh itu ada syarat-syarat dan ketentuan yang diberlakukan.
"Syarat angkutan umum yang akan masuk Aceh, semua sopir dan penumpang wajib memakai masker dan membawa surat keterangan bebas Covid 19 dan tetap menjaga jarak di dalam kendaraan," kata Dicky.
Selanjutnya, kendaraan umum sebelum masuk wilayah Aceh wajib disemprot cairan desinfektan.
"Apabila kendaraan angkutan umum tidak menerapkan Protokol Kesehatan, maka akan diputar balik kembali ke sumut," katanya.
"Mari kita jadikan Aceh tetap menjadi zona hijau, supaya masyarakat yang tinggal di Aceh tetap sehat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari," pungkas Dicky. (*)
• Saat Lebaran Dominan Warga Pidie Alami Darah Tinggi dan DM, Ini Penjelasan Dokter
• Abrasi Hancurkan Kuburan Warga Tionghoa
• Cara Mencegah Kolesterol, Lengkap Beserta Makanan yang Harus Dihindari Penderita