Berita Aceh Timur

Tanaman Petani di Desa Bunin Aceh Timur Dirusak Gajah

Penulis: Seni Hendri
Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejak awal tahun 2020, gajah terus merusak tanaman di perkebunan warga di Desa Bunin, Kecamatan Serba Jadi, Aceh Timur.

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Sejak awal tahun 2020, gajah terus merusak tanaman di perkebunan warga di Desa Bunin, Kecamatan Serba Jadi, Aceh Timur.

Akibatnya, berbagai jenis tanaman gagal panen akibat dirusak seperti sawit, kelapa, pisang, pinang dan tanaman lainnya.

Hal itu disampaikan Bukhari Muslim tokoh masyarakat Serba Jadi kepada Serambinews.com, dalam keterangan tertulis, Senin (1/62020).

Bukhari mengatakan, gangguan gajah ini sudah sangat meresahkan dan merugikan masyarakat.

Warga sudah melaporkan luas areal dan tanaman yang dirusak gajah kepada Camat Serbajadi, dan pihak CRU Serbajadi.

Dikatakan Bukhari, petugas Conservation Respon Unit (CRU), Serbajadi, bersama petugas Forum Konservasi Leuser (FKL), dan LSM WCS, beserta warga sudah turun ke lokasi tanaman dirusak gajah untuk melakukan pengusiran kawanan gajah liar.

Pengusiran gajah liar dilakukan dengan penggiringan oleh gajah terlatih dari CRU Serbajadi. 

Tapi upaya pengusiran gajah liar ke hutan gagal, karena bobot gajah liar lebih besar daripada gajah penggiring dari CRU.

"Bila dipaksakan beresiko terjadi korban," ungkap Bukhari.

Bukhari menyebutkan, pihak CRU Serbajadi sudah kesulitan mengatasi gangguan gajah liar di daerah itu, salah satu faktornya karena keterbatasan anggaran.

"Melalui Humas CRU M Yusuf, menyarankan agar konflik gajah ini juga dibantu Pemkab Aceh Timur, karena pihak CRU Aceh Timur, sudah kesulitan menangani karna keterbatasan anggaran," ungkap Bukhari mengutip penyampaian M Yusuf.

Karena itu, warga sangat mengharapkan keseriusan Pemkab Aceh Timur, mengatasi konflik gaja ini.

Tidak hanya kepada Pemkab Aceh Timur, warga berharap pemerintah Aceh turun tangan mencari solusi.

"Kepada bapak Guburnur Aceh, kami sampaikan bahwa serangan gajah liar sudah sangat meresahkan masyarakat sehingga masyarakat terpaksa berjaga jaga siang dan malam. Karena itu kami mohon pemerintah Aceh mencari solusi terkait konflik gajah dengan manusia di daerah ini," pinta Bukhari.

Dijelaskan Bukhari, bertani satu-satunya usaha masyarakat daerah pedalaman itu yang hasilnya menopang kehidupan.

Gangguan gajah yang terus-menerus merusak tanaman warga membuat warga putus harapan.

Karena tidak ada jaminan tanaman berhasil panen karena gangguan gajah tersebut.

Disebutkan Bukhari, pemerintah telah membentuk tim Koordinasi penanggulangan konflik Antara manusia dam satwa Liar Provinsi Aceh dengan Surat Keputusan Gubernur Aceh Nomor. 522. 52/ 1098 / 2015 tgk 29 juli 2015.

Dan Tim pembentukan Satuan Tugas Penanggulanga Konflik Antara Manusia dan Satwa Liar propinsi Aceh dengan Surat Keputusan Gubernur Aceh. Nomor. 522. 51/1097/2015 Tgl 29 Juli 2015. 

Karena itu, dengan telah terbentuknya tim ini semogakonflik antara manusia dan satwa liar bisa diminimalisir dengan aksi nyata.

Jika konflik antara manusia dan satwa liar ini tidak disikapi serius pemerintah maka petani akan terus dirugikan.

"Kami mohon kepada Bapak Bupati Aceh Timur dan Bapak Gubernur Aceh, beserta dinas terkait mohonlah bantu petani yang saat sangat sengsara akibat gangguan gajah ini," pinta Bukhari mewakili masyarakat di daerah itu.(*)

837 Pelajar Tanah Rencong di Luar Aceh Terima Bansos Covid-19, Totalnya Rp 1,1 Miliar

Arab Saudi Buka Kembali Semua Masjid, Jamaah Wajib Pakai Masker dan Wudhu dari Rumah

17 Tahun Bersama Persija Jakarta, Tak Ada Alasan Khusus Ismed Sofyan Pilih Nomor 14

Demo Rusuh Terkait Kematian George Floyd, Ribuan Orang Ditangkap, Trump Tuduh Antifa Biang Kerok

Mahasiswa Unimal Asal Papua Terharu Seusai Menerima Bantuan Sembako dari Kapolres Lhokseumawe

Syarifah Raihan, Juara O2SN Badminton Kabupaten Bireuen, Ingin Jadi Perawat Profesional

Berita Terkini