"Kondisi Wali lebih baik, jantung juga berfungsi dengan baik. Cuma karena infeksi di paru-paru membuat fungsi bagian dalam tubuh itu menjadi kurang baik. Akibatnya oksigen yang datang ke otak juga berkurang, maka perlu difasilitasi alat bantu perapasan," jelas Andalas.
Hal yang sama juga diakui keponakan Hasan Tiro, Fauzi Zainal Abidin, yang sebelumnya menerima surat pengakuan kewarganegaraan Hasan Tiro sebagai WNI dari Menkopolhukan Djoko Suyanto.
Menurutnya, kondisi Hasan dengan dua hari lalu. "Tadi, Pak Menteri sempat memegang tangan beliau dan mendoakan kesembuhannya." katanya.
• Kisah Pertama Kali Tgk Hasan Tiro Pulang ke Aceh
Kebijakan Tepat
Sementara itu, Wagub Aceh Muhammad Nazar di sela- sela mendampingi Menkopolhukam membesuk Hasan Tiro di RSUZA Banda Aceh, kemarin, mengatakan bahwa kebijakan pemerintah untuk kembali memberikan kewarganegaraan RI kepada tokoh yang akrab disapa dengan panggilan Wali itu sangat tepat.
"Pemerintah telah mengambil kebijakan yang tepat dengan memberikan kembali status kewarnegaraan RI kepada Dr Tgk Hasan Di Tiro. Apalagi hal tersebut merupakan bagian dari MoU Helsinki, begitu juga aecara historis, saya telah membaca banyak tentang keterlibatan beliau dalam perjuangan kemerdekaan RI. Tetapi kemudian beliau kecewa dengan ketidakadilan pemerintah pusat, lalu mengorganisir perlawanan. Namun semua pertentangan tersebut telah berrakhir dan semua sekarang ingin hidup dan membangun," kata Nazar.
Mengenai Tgk Hasan Di Tiro, lanjut Nazar, dari dulu dirinya sering mendengar langsung kalau beliau pasti akan pulang dan melihat Aceh lagi.
"Beberapa kali saya dulu bertemu beliau di luar negeri. Beliau pasti menanyakan keadaan Aceh dan menyatakan rindu ingin pulang kampung.
Beliau tidak puas dengan hanya sekadar melihat atau membaca Aceh melalui media massa," kata Nazar sambil menyerukan agar masyarakat Aceh terus mendoakan kesembuhan Wali.
Menanggapi kedatangan Menkopolhukam Djoko Suyanto membesuk Hasan Tiro di RSUZA Banda Aceh, sebagai utusan pemerintah dan sekaligus mengantar surat keputusan kewarnegaraan RI untuk Hasan Tiro, menurut Wagub Muhammad Nazar akan semakin memperkuat perdamaian di Aceh.
• Hasan Tiro Berontak bukan Karena Tak Dapat Proyek di Arun?
Luar biasa
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Farhan Hamid, menilai bahwa keseriusan Hasan Tiro untuk memelihara dan melestarikan perdamaian Aceh yang sudah dicapai pada 15 Agustus 2005 dinilai sebagai sesuatu yang luar biasa.
"Kepulangannya ke Aceh dan memilih menetap di Serambi Mekkah dinilai sebagai wujud dari keinginannya memantau langsung jalannya proses damai," katanya kepada Serambi, di Jakarta, Rabu (2/6/2010).
Menurut Farhan, ia menangkap isyarat keseriusan merawat perdamaian dan memastikan jalannya perdamaian berlangsung baik, sejak kunjungan Hasan Tiro ke Jakarta pada 2008 lalu.
"Tahap awal beliau meminta visa (izin tinggal-red) jangka panjang multiple entry, yang saya pandang sebagai uji ketulusan Jakarta terhadap kehadiran beliau di Aceh," ujar Farhan Hamid.