Baca tanpa iklan
Laporan Idris Ismail | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie meminta pihak pemerintah kabupaten setempat untuk segera menetapkan Proses Belajar Mengajar (PBM) secara tatap muka.
"Sistim belajar secara online atau Daring selama ini dirasakan sangat tidak penting dan telah mencederai kualitas bagi dunia pendidikan karena tidak sangat efektif," jelas Wakil Ketua Komisi V DPRK Pidie, Tgk Abdullah Ali SPd kepada Serambinews.com, Jumat (5/6/2020)
Menurutnya, penerapan sistem pendidikan ini sangat tidak maksimal. Malah peserta didik lebih tidak fokus belajar serta lebih banyak berkeluyuran di luar rumah dengan memanfaatkan Gadget (Handphone) untuk bermain game secara tak terkontrol. Termasuk bermain di arena terbuka pada pusat objek wisata.
Hal ini sangat kental terasa pasca tiga bulan sekolah diliburkan. Hampir semua sekolah di Pidie terlihat terbengkalai tidak terurus hingga menyebabkan tertutup pemandangan lingkungan sekolah menjadi kumuh dikarenakan tak lagi terjamah.
"Ini butuh penataan kembali terhadap penerapan jam belajar kembali dengan tanpa mengabaikan prosedur kesehatan ditengah Covid-19 ini,"ujarnya
Ditambahkan penerapan jam belajar kembali sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan pada persoalan dana.
Justru dana yang telah tersedia perlu langkah-langkah realisasi saja lewat pengajuan. Apalagi Dinas Pendidikan tidak termasuk sebagai Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) yang terimbas pemotongan dana yang besar.(*)
• Gadis 7 Tahun Meninggal karena Covid-19, Ayah, Ibu, Saudara Semua Positif, Donasi Sudah Rp 505 Juta
• Nanti Malam Gerhana Bulan Penumbra, Berikut Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana
• Tertelan Uang Logam, Bocah Cot Lagan Aceh Barat Dirujuk ke RSUZA
• Tanggapi Keresahan Warga, Pusat Bakal Umumkan Zonasi Baru Covid-19, Terbagi dalam Empat Kategori
• Viral Seorang Wanita Terperosok Jatuh ke Lubang WC Jongkok hingga Sedalam Dadanya
• Jadi Tempat Pengungsian Donald Trump & Keluarganya saat Rusuh, Ini Fakta Unik Bunker Gedung Putih AS