Cuma, karena baru pulang dari luar Aceh keduanya punya kesadaran sendiri melakukan swab mandiri.
Dari Lhokseumawe mereka berangkat ke Banda Aceh dan spesimen lendir tenggorokan maupun lendir hidungnya diambil di Klinik Bunda Thamrin Banda Aceh.
Oleh pihak klinik, spesimen itu dikirim ke Lab Penyakit Infeksi di Fakultas Kedokteran Unsyiah.
Hasil pemeriksaannya keluar Rabu pagi dan ternyata pasutri ini positif Covid-19.
Setelah pasutri ini diisolasi dan mulai dirawat, selanjutnya giliran anggota keluarga mereka yang akan diswab.
"Sedang didata, kalau sudah selesai didata semua anggota keluarga dan orang yang kontak dengan mereka akan dilakukan swab," ujar Hanif.
Hanif mengapresiasi pasutri ini karena punya kesadaran yang tinggi untuk melakukan pemeriksaan swab mandiri sepulang dari luar Aceh.
Langkah seperti ini sangat dianjurkan Hanif kepada siapa pun yang pulang dari luar daerah, terlebih jika daerah yang baru dikunjunginya itu tergolong zona merah Covid-19, seperti halnya Sumatera Utara, DKI Jakarta, dan Surabaya, Jawa Timur.
Selain pasutri ini, kini hanya ada satu pasien corona yang masih dirawat di RS Aceh Tamiang. Pria berinisial M (51) yang berprofesi pedagang itu sudah dua kali diswab dan hasilnya selalu positif.
"Kita akan lakukan pemeriksaan swab berbasis RT PCR yang ketiga. Semoga kali ini hasilnya negatif," ujarHanif.(*)