Berita Bener Meriah

Protes Bantuan Ketahanan Pangan Warga Datangi Kantor Reje Kampung Bale Atu Bener Meriah

Penulis: Budi Fatria
Editor: Jalimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan warga Kampung Bale Atu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Rabu (10/6/2020) sekira pukul 10.00 Wib mendatangi Kantor Reje Kampung mempertanyakan bantuan ketahanan pangan dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) DD.

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Puluhan warga Kampung Bale Atu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Rabu (10/6/2020) sekira pukul 10.00 WIB mendatangi Kantor Reje Kampung setempat.

Kedatangan mereka yang didominasi kaum ibu-ibu itu memprotes bantuan ketahan pangan agar dicairkan dalam bentuk tunai.

Aksi protes tersebut berlangsung dari pukul 10.00 WIB hingga selesai sekitar pukul 12.30 Wib.

Salah seorang tokoh masyarakat Kampung Bale Atu, Muhktaruddin menyampaikan, para kaum ibu yang mendatangi Kantor Reje Kampung tersebut menuntut bantuan ketahan pangan agar diberikan dalam bentuk tunai.

Sebelumnya, pihak aparatur kampung sudah menyalurkan bantuan tersebut dalam bentuk bibit jagung dan pupuk sementara tidak semua masyarakat mau melakukan penanaman dengan alasan tidak memiliki lahan.

Disebutkanya, Camat Bukit, Ismail sudah memutuskan bahwa bantuan tersebut tidak dapat disalurkan dalam bentuk tunai dan masyarakat dapat memilih dalam bentuk ternak baik ayam, bebek dan ikan sesuai dengan petunjuk teknisnya.

 Menurutnya, sebelumnya pihak kampung sudah menyalurkan bantuan tersebut dalam bentuk bibit dan pupuk. Namun ada sebahagian masyarakat yang diperkirakan mencapai 40 persen tidak mau menerima bantuan tersebut karena alasan tidak memiliki lahan untuk menanam.

Siapkan Stadion Lhong Raya dan Lampineung, Persiraja Usulkan Liga 1 Digelar di Aceh

Hadiri Pesta Minuman, Suami Istri Tinggalkan Bayi Kembar Selama 4 Hari Tanpa Makanan, 1 Bayi Tewas

Bupati Nagan Raya Tinjau Calon Penerima Rumah Baitul Mal, akan Dibangun 40 Unit untuk Fakir Miskin

Ia juga menjelaskan, bantuan untuk ketahan pangan tersebut senilai Rp 500 ribu per KK dan untuk tahap pertama aparatur kampung sudah menyalurkan bibit jagung dan pupuk senilai Rp 165.000 per penerima.

 "Masih ada sisanya sekitar Rp 335.000 dan bisa digunakan dalam bentuk usaha lainya seperti ternak,” bebernya.

Selain itu katanya jika ada masyarakat yang sudah memiliki ternak senilai uang tersebut dapat dicairkan dalam bentuk uang dengan syarat melampirkan foto copy KK dan KTP serta menandatangani kwitansi.

 Sementara itu, Camat Bukit, Ismail yang dihubungi terpisah mengatakan, masyarakat yang datang ke kantor Reje Kampung Bale Atu juga mempertanyakan terkait pembuatan sertifikat Prona, Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan bantuan ketahan pangan serta permasalahan lainya.

Menurutnya, pihak kampung sudah menyalurkan bantuan ketahan pangan dalam bentuk bibit jagung dan pupuk senilai Rp 165.000 sesuai dengan anggaran yang tersedia di kampung tersebut.

 Lanjutnya, setelah bermusyawarah pihak kampung selanjutnya akan kembali merevisi anggaran desa dan kembali menyalurkan sisa bantuan dalam bentuk barang hingga nilai bantuan tersebut mencapai Rp 500 ribu/KK.

Pasutri Asal Lhokseumawe yang Positif Covid-19 Sepulang dari Medan Awalnya Lakukan Rapid Test

Terkait permasalahan ini, Camat Bukit mengaku sudah dua kali pihaknya menjelaskan permasalahan bantuan ketahanan pangan maupun Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat dimana dalam pertemuan pertama ada perwakilan masyarakat yang hadir.

Halaman
12

Berita Terkini