"Bahkan sejak kemarin sore, kedua pasien sudah tidak diinfus lagi. Keduanya juga sesekali sudah melakukan olahraga ringan di ruang isolasi yang ukurannya memang besar," ujarnya.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Dua warga Lhokseumawe yang dinyatakan positif Covid-19 sampai dengan Jumat (12/6/2020) siang, masih dirawat di Rumah Sakit Umum Cut Mutia (RSUCM) Aceh Utara di Bukit Rata Lhokseumawe.
Keduanya dirawat di ruang isolasi.
Humas RSUCM, Jalaluddin SKM MKes, menyebutkan, kondisi pasien sejak awal hingga sekarang dalam kondisi sehat.
Tidak ada gejala apapun.
Termasuk tidak ada penyakit penyerta.
"Bahkan sejak kemarin sore, kedua pasien sudah tidak diinfus lagi. Keduanya juga sesekali sudah melakukan olahraga ringan di ruang isolasi yang ukurannya memang besar," ujarnya.
• Jangan Lewatkan! Big Match Semifinal Kedua Copa Italia, Juventus vs AC Milan, Dini Hari Nanti
Terkait hasil swab yang lendir di saluran pernafasan diambil pada Rabu (10/6/2020) lalu, sampai saat ini hasilnya belum diterima pihak rumah sakit.
"Untuk hasil swab pertama kali yang dilakukan di rumah sakit pada Rabu kemarin, sampai saat ini belum kita terima hasilnya," pungkas Jalaluddin.
Diberitakan sebelumnya, Pasutri yang positif Covid-19 itu masing-masing berinisial MS (42) dan istrinya DL (41).
Keduanya beralamat di salah satu kecamatan dalam wilayah Kota Lhokseumawe.
"Berdasarkan hasil lab PCR (polymerase chain reaction), keduanya positif Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Rabu (10/6/2020) siang.
• 15 Tanda Malaikat Maut Akan Mencabut Nyawa Manusia, Ada 3 Isyarat Fisik
Hanif menerangkan, bahwa tes swab terhadap kedua pasien itu kali ini bukan dilakukan di Laboratorium Balitbangkes Aceh di Gampong Bada, Aceh Besar, melainkan di Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).
Ditanya tentang riwayat perjalanan pasutri itu sebelumnya, Hanif menyatakan keduanya baru pulang dari luar Aceh.
"Info awalnya mereka pulang dari Medan. Tapi sekarang masih akan di-assesment lagi, ke mana saja mereka sebelumnya," kata Hanif.
Menurut Hanif, pasutri ini tidak berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) maupun Orang dalam pemantauan (ODP). (*)
• Rapid Test Massal di Abdya, Hasilnya 147 Orang Non Reaktif