Kantor penghubung di Kaesong, telah ditutup sejak Januari 2020 karena masalah virus Corona.
Kantor itu didirikan sebagai hasil dari perjanjian utama yang dicapai dalam tiga pertemuan puncak antara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada 2018.
Pemerintah Moon telah melobi keras untuk mengatur KTT nuklir antara Kim dan Presiden Donald Trump dan telah bertemu tiga kali sejak 2018.
Pada saat yang sama, Moon juga bekerja untuk meningkatkan hubungan antar-Korea.
Tetapi Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir ini telah menangguhkan hampir semua kerja sama dengan Korea Selatan.
Korut menyatakan frustrasi atas kurangnya kemajuan dalam perundingan nuklir dengan pemerintahan Trump.
Selama sepekan terakhir, Korea Utara menyatakan akan memutus semua saluran komunikasi dan militer dengan Korea Selatan.
Bahkan, mengancam akan mengabaikan perjanjian perdamaian antar-Korea yang dicapai oleh para pemimpin mereka pada 2018.
Termasuk perjanjian militer, di mana Korea berkomitmen mengambil langkah-langkah mengurangi ancaman militer konvensional.
Seperti membangun buffer perbatasan dan zona larangan terbang.
Mereka juga memindahkan beberapa pos jaga garis depan dan bersama-sama mensurvei jalan air dekat perbatasan di barat.
Tetapi itu masih dalam rencana yang belum direalisasikan untuk memungkinkan navigasi sipil yang lebih bebas.
Dalam pernyataan sebelumnya pekan lalu, Kim Yo Jong mengatakan Korea Utara akan membatalkan perjanjian militer, yang hampir tidak ada nilainya.
Dia menyebut pembelot Korea Utara yang mengirim selebaran dari Selatan sebagai sampah manusia dan anjing mongrel.
Komentarnya pada Sabtu (13/6/20) muncul, hanya beberapa jam setelah seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengancam Seoul.