Disaksikan Sekgam dan Perangkat Gampong serta pendamping PKH Kecamatan Labuhanhaji Timur, Keuchik Keumu Hilir, Maksum menerangkan, bahwa benar ayah Rayatul Nisa, Tgk Jailani berasal dari Gampong Keumumu Hilir, Kecamatan Labuhanhaji Timur, Kabupaten Aceh Selatan.
Sedangkan ibu Rayatul Nisa, Syarifah Rawina, asalnya dari Gampong Pasar Lama, Kecamatan Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan.
“Mereka pernah tinggal tinggal Keumumu Hilir, hanya saja, mereka sudah pindah dan status kependudukan mereka sekeluarga tercatat di Gampong Gelanggang Gajah, Kecamatan Kuala Bate, Aceh Barat Daya,” terang Maksum.
Lebih lanjut Maksum menerangkan, sekalipun keluarga pasien sudah tinggal di Abdya, mereka sekeluarga masih sering pulang dan bermalam di Keumumu Hilir, tepatnya di rumah orang tua ayah pasien (nenek Rayatul Nisa).
“Apalagi, sejak Rayatul Nisa diketahui punya kelainan jantung, mereka makin sering pulang untuk membawa anaknya menjalani perobatan kampung (perobatan tradisional) di sini,” imbuh Maksum.
“Selain itu, ayah pasien, juga masih sering menerima pekerjaan dari warga Keumumu Hilir untuk membantu bersawah dan berkebun,” jelas Keuchik Keumumu Hilir itu.
Tak cukup dengan keterangan dari Keuchik Keumumu Hilir, melalui telpon seluler, wartawan yang memfasilitasi tersebut menghubungi Said Nazli, yang diketahui sebagai Pjh Keuchik di Gampong Gelanggang Gajah, Kec Kuala Bate, Kab Aceh Barat Daya.
Said Nazli membenarkan, keluarga pasien merupakan penduduk Gampong Gelanggang Gajah, Kecamatan Kuala Bate, Aceh Barat Daya.
“Iya benar, Jailani sekeluarga adalah penduduk Gampong Gelanggang Gajah,” tegas Said Nazli menegaskan.
Said Nazli juga menerangkan bahwa ayah Rayatul Nisa sering pulang ke kampung asalnya karena urusan pekerjaan, Terlebih sejak Rayatul Nisa diketahui menderita bocor jantung, mereka sekeluarga makin sering pulang ke Keumumu Hilir,” katanya.
Dia berharap kepada berbagai pihak, agar dapat membantu keluarga pasien Rayatul Nisa.
“Karena keluarga itu tergolong keluarga miskin, yang memang sangat butuh bantuan,” ujarnya.
Terkait bauntuan dari Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat Daya, pihaknya mengaku belum mengetahui ada atau tidak program bantuan biaya pendampingan pasien yang dirujuk keluar daerah.
“Kami belum tau apakah Baitul Mal Abdiya ada program bantuan biaya pendampingan pasien yang dirujuk keluar daerah, sebab kami tidak punya link kesitu,” keluh Said Nazli.(*)