Berita Internasional

Setahun Kabur Bersama Selingkuhan, Wanita Muda di Mashhad, Iran, Tewas Dipenggal Suaminya

Editor: Ibrahim Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pembunuhan

Dalam pernyataan polisi disebutkan, jika wanita tersebut kabur bersama pria lain yang merupakan selingkuhannya

SERAMBINEWS.COM, ABADAN - Nasib tragis menimpa seorang wanita berusia 19 tahun di Mashhal, Provinsi Razavi Khorasan, Iran.

Wanita muda ini harus meregang nyawa, setelah kepalanya dipenggal pemuda 23 tahun yang tak lain adalah suaminya sendiri.

Usai mengeksekusi istrinya, pelaku meninggalkan jasad korban begitu saja.

Peristiwa tragis itu bermula dari pernikahan pelaku dan korban atas dasar paksaan.

Karena tak didasari rasa cinta, wanita muda itu memilih kabur dua hari setelah pernikahannya.

Dalam pernyataan polisi disebutkan, jika wanita tersebut kabur bersama pria lain yang merupakan selingkuhannya.

Murka 20 Prajuritnya Tewas Bentrokan, India Keluarkan Senjata Maut Berteknologi Tinggi Lawan Cina

Kejadian tersebut telah setahun berlalu.

Saat mengetahui istrinya tak ada, pria itu telah berusaha mencarinya selama setahun.

Ia berhasil menemukan sang istri di Mashhad, dan berdalih memaafkan sang istri yang telah kabur.

Namun, rupanya ia menyimpan dendam hingga tega membunuh istrinya.

Dilansir dari Daily Mail, sang suami (23) yang masih merupakan sepupu wanita itu menyerahkan diri ke polisi usai menjalankan aksi kejinya.

Sambil menenteng pisau bersimbah darah, pria itu menyerahkan diri ke kantor polisi di Abadan, Iran pada Senin (15/6/2020) sekitar pukul 10.30 pagi.

Kepada polisi pria tersebut mengaku tega mememnggal kepala sang istri karena tak setia.

Pemuda Nekat Tikam Leher Ketua RT, Hanya Karena Kesal Melihat Wajah dan Sering Ditegur Korban

Usai menjalankan aksi kejinya, tubuh wanita muda itu ditinggal begitu saja di sekitar sungai Bahmanshir.

Saat diinterogasi, pria itu mengatakan bahwa ia memenggal kepala istrinya di 'waktu yang tepat'.

Menurut hukum di Iran, seorang suami dapat langsung membunuh istrinya tanpa memberi hukuman terlebih dahulu jika terbukti benar-benar selingkuh.

Akan tetapi di kasus ini, media lokal menyebut wanita muda itu sebagai "pengantin yang kabur" usai meninggalkan suaminya.

Kasus pembunuhan yang juga dikenal dengan istilah honor killings ini terjadi di provinsi Khuzestan, Iran.

Wilayah itu memang identik dengan kasus-kasus honor killings.

Menurut ahli patologi sosial yang dikutip Daily Mail, kebanyakan pria yang melakukan honor killings menderita penyakit fisik dan mental.

Anti-China Meluas di India, Boikot Barang China Menggema di Seluruh Negeri

Mereka menganggap istri dan anak perempuannya sebagai bagian dari harta mereka.

Abbas Jafari Dolatabadi, mantan Ketua Pengadilan Provinsi Khuzestan, menganggap terjadinya honor killings sebagai masalah serius di provinsi tersebut.

Dia menyatakan, honor killings di Khuzestan telah "disahkan".

Serta "kebiasaan setempat memungkinkan pembunuhan ini terjadi, dan para pelaku pembunuhan ini sama sekali bukan buronan."

"Sayangnya, honor killings terjadi di provinsi ini dengan cara yang sangat tragis, dan keluarga para korban biasanya tidak menuntut hukuman dari si pembunuh," ujarnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Grid.Id dengan judul "Setahun Istri Kabur Bersama Selingkuhan, Berdalih Memaafkan, Suami Penggal Istrinya saat Pulang"

Berita Terkini