Tayangan televisi menunjukkan kendaraan-kendaraan mengapung di tempat parkir dekat sungai yang meluap, sementara beberapa jembatan hanyut.
"Saya tidak bisa mengungsi karena jalan berubah jadi sungai. Ini sangat menakutkan," kata seorang penduduk wanita kepada NHK.
Haruka Yamada warga setempat berusia 32 tahun mengatakan kepada Kyodo News,
"Saya melihat pohon-pohon besar dan bagian-bagian rumah hanyut dan mendengarnya menabrak sesuatu."
"Udara dipenuhi dengan bau gas bocor dan air limbah," imbuhnya dikutip dari AFP.
• Pilkada Subulussalam Digelar Tahun 2023, Ketua KIP Asmiadi: Akhir Masa Jabatan Wali Kota Tetap 2024
Rekaman dari pantauan udara juga menunjukkan seorang warga dievakuasi dengan sutas tali dari atap rumah ke helikopter militer.
Di sekelilingnya tampak seluruh kota dibanjiri air berlumpur.
"Kami telah mengeluarkan perintag evakuasi setelah hujan lebat," kata Toshiaki Mizukami, pejabat lainnya di prefektur Kumamoto.
"Kami sangat mendesak orang-orang untuk bertindak melindungi diri karena hujan masih deras," katanya kepada AFP.
Kyodo News melanjutkan, lebih dari 203.000 penduduk di Kumamoto dan Kagoshima telah diimbau untuk mengungsi dari rumahnya.
• Belum 24 Jam, Lagu Terbaru Aurel Hermansyah Berjudul ‘Kepastian’ Puncaki Trending 2 Youtube
Akibat bencana ini beberapa layanan kereta api ditangguhkan di wilayah tersebut, sementara lebih dari 8.000 rumah tangga terputus aliran listriknya.
"Negeri Sakura" saat ini sedang dilanda musim hujan, yang sering menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banjir sampai Lantai 2, 14 Orang di Panti Jompo Jepang Diduga Tewas akibat Serangan Jantung",