Luar Negeri

Myanmar Tuduh China Ciptakan Masalah di Perbatasan, Minta Internasional Bertindak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi Myanmar berpatroli di perbatasan negaranya

SERAMBINEWS.COM - Myanmar menuduh China mempersenjatai kelompok pemberontak negara itu, termasuk Tentara Arkan (AA).

Mengetahui peran aktif China, Myanmar menuduh Beijing memasok senjata militer canggih untuk menciptakan pemberontakan di negaranya.

Melansir dari The EurAsian Times, Sabtu (4/7/2020), dilaporkan bahwa Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar,  Zaw Min Tun menyatakan bahwa "negara asing" berada di belakang Tentara Arkan, yang merupakan organisasi teroris.

Ia meminta bantuan kepada dunia internasional untuk menekan China.

Dia beralasan klaimnya dengan mengutip sebuah insiden dari 2019 di mana teknologi modern digunakan oleh Angkatan Darat Arkan, dalam serangan ranjau terhadap militer Myanmar di negara bagian Rakhine.

Hal itu juga diungkapkan oleh U Min Zaw Oo, direktur eksekutif Institut Perdamaian dan Keamanan Myanmar, bahwa mayoritas senjata yang digunakan oleh kelompok-kelompok bersenjata yang beroperasi di dekat perbatasan dibuat di China.

PBB Minta Tentara Myanmar Hentikan Pembantaian Etnis Rohingya

Tambang Batu Giok di Myanmar Longsor, 162 Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Masih Hilang

Bukan Cuma India, China Juga Punya Sengketa Perbatasan Dengan Belasan Negara

Baru-baru ini, militer Myanmar telah mengungkap bahwa sebagian besar senjata yang disita dari kelompok yang disebut Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA) pada November 2019 semuanya buatan China.

Mayor Jenderal Myanmar, Tun Tun Nyi mengatakan kebanyakan dari mereka adalah orang China dan nilai totalnya tinggi.

“Saya akan mengatakan TNLA telah secara ilegal memperoleh senjata dari China ”katanya.

Senjata yang terdiri dari peluncur anti-pesawat RPG dan FN6 dihargai masing-masing antara 70.000 USD (Rp 1 Miliyar) dan 90.000 USD (Rp 1,3 Miliyar).

U Min Zaw Oo mengatakan kepada media bahwa otoritas Provinsi Yunnan dan kelompok bersenjata mungkin memiliki hubungan ekonomi.

“Beberapa otoritas Yunnan mungkin menjual senjata kepada kelompok-kelompok itu. Cara lain adalah memungkinkan perdagangan senjata di pasar gelap” terangnya.

Jika China Berani Main Nuklir, India Borong 33 Jet Tempur Rusia Senilai Lebih dari Rp35 Triliun

Latihan Militer di Perairan Sengketa, China Diprotes Vietnam, Filipina, hingga Pentagon

Tak Cukup di laut China Selatan, Tiongkok Berupaya Klaim Kutub Utara Dengan Segala Sumber Dayanya

Keterlibatan China dalam politik Myanmar

Krisis Rohingya 2016-2017 telah menghancurkan hubungan Myanmar dengan negara-negara barat, ketika Myanmar dan para pemimpinnya dikritik secara Internasional.

Analis politik percaya bahwa krisis itu mendorong Myanmar untuk bergantung secara diplomatik dan ekonomi kepada China.

Halaman
12

Berita Terkini