Baca tanpa iklan
Beban mobil melebihi batas maksimal muatan, maka keadaan mobil pun akan berubah, sehingga memengaharui stabilitas karakter pengendalian mobil.
SERAMBINEWS.COM - Sering terjadi pengguna mobil memuat barang-barang di dalam kendaraannya sepenuhnya dan sebisa muat, tanpa memikirkan batas maksimal muatan.
Namun, tahukan Anda, membawa muatan berlebih tanpa memperhatikan batas beban yang bisa dibawa adalah salah satu kesalahan fatal.
Mengutip dari GridOto, membawa muatan berlebihan dalam mobil bisa membahayakan pengemudi sendiri dan orang lain di jalan.
Beban mobil melebihi batas maksimal muatan, maka keadaan mobil pun akan berubah, sehingga memengaharui stabilitas karakter pengendalian mobil.
Yang sering terasa ketika beban mobil melebihi batas yakni ketika mobil berbelok, dengan muatan banyak dan berbelok cukup patah, bisa saja terjadi crash.
• Ini Tips Agar Mobil Anda Hemat BBM, Silakan Dicoba
• Tips Membersihkan Rantai Motor, Ini Cara Sederhana dan Murah, Silakan Dicoba
• Enam Tips Sederhana Siapkan Mental Kembali Bekerja di Kantor Setelah Lama di Rumah Saja
Hal ini karena adanya gejala limbung ketika mobil berbelok.
Gejala limbung ini dikarenakan titik berat kendaraan lebih tinggi dan mengurangi cengkeraman roda terhadap permukaan jalan.
Risiko paling besar yakni mobil bisa terbalik ketika jalan menikung.
Apalagi selain muatan kendaraan penuh, jalan menikung, ditambah dengan kecepatan tinggi, sempurnalah mendapatkan kerjaan tambahan jika terjadi crash.
Kecepatan tinggi tidak baik bagi kendaraan bermuatan berlebih.
Coba Anda perhatian truk-truk pengangkut barang di jalanan, jika muatan mereka penuh, jalannya sangat pelan dan berhati-hati.
• Anda Ngantuk Saat Berkendara? Ini Tips Agar Terhindar dari Kecelakaan
• Tips Beli Mobil Baru Saat Kondisi Covid-19, Simak ini Agar tidak Menyesal
Berbeda ketika truk kosong, maka seperti aksi balapan di film-film di TV, cuma gak ada nos-nya.
Nah, truk berisi muatan itu memang tidak memacu kendaraan jika kondisi penuh, karena rentan terjadi crash.