Update Corona di Aceh

Pihak RSUZA Periksa Pasien Langsung di Teras IGD, untuk Apa?

Penulis: Yarmen Dinamika
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur RSUZA Banda Aceh, Dr dr Azharuddin SpOT K-Spine FICS

Dosen senior Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala ini mengingatkan, saat ini semua pihak perlu ekstrahati-hati  karena Covid-19 gejala awalnya sangat bervariasi.

Terkadang saat awal pasien ke IGD sepertinya baik-baik, tidak demam, tidak batuk pilek, dan lain-lain.

Tapi setelah beberapa hari rawatan baru muncul gejala yang mengarah ke Covid.

"Nah, kadang kita merasa kecolongan di sana, padahal tidak bisa disebut kecolongan, bisa saja karena masih dalam masa awal inkubasi perkembangan reaksi virus, yang baru lebih kelihatan setelah beberapa hari kemudian," ujar Azhar.

Pelaku yang Sodomi 2 Bocah di Peukan Bada, Punya Kebiasaan Aneh saat Berhubungan Intim dengan Istri

Malah, menurut  Azhar, "Tidak berlebihan jika kita sebut Covid-19 ini kelihatannya makhluk yang tidak kasatmata, tapi cerdik, sehingga mudah lolos.

Malah ada sekelompok orang yang antara percaya dan tidak dalam menyikapi fenomena virus corona ini."

Di akhir pernyataannya, Azhar kembali mengajak semua pihak untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan.

"Kepatuhan manusia pada protokol kesehatan sejatinya wajib ditaati oleh semua orang jika pandemik Covid-19 ini bisa hilang atau melandai sampai vaksinnya ditemukan suatu saat nanti, satu atau dua tahun lagi," kata spesialis  ortopedi (penyembuhan tulang dan sendi) ini.  (*)

Warga Kuburkan Sendiri Mayat Positif Covid-19, Begini Tanggapan MPU Aceh

Berita Terkini