Update Corona di Aceh
Warga Kuburkan Sendiri Mayat Positif Covid-19, Begini Tanggapan MPU Aceh
Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali mengatakan pihaknya tidak tahu bagaimana meyakinkan masyarakat bahwa virus itu berbahaya
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Munculnya sikap apatisme masyarakat terhadap bahayanya wabah pandemi Covid-19 karena tidak konsistennya pemerintah dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes).
Pernyataan itu disampaikan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh terkait berita adanya keluarga yang ambil paksa jenazah pasien positif Covid-19 dan kemudian mengubur sendiri mayat tersebut tanpa mengikuti prokes.
Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali kepada Serambinews.com, Kamis (16/7/2020) mengatakan pihaknya tidak tahu bagaimana meyakinkan masyarakat bahwa virus itu berbahaya.
Sebab dalam praktek pelaksanaan prokes, pemerintah masih belum konsisten melaksanakan prokes.
Akibatnya muncul sikap apatis atau tidak percaya kepada Covid-19 dari masyarakat.
"Contoh, jika pasien positif Corona meninggal apakah virus itu juga mati. Mereka sendiri tidak mampu menyakinkan masyarakat perihal itu," kata Tgk Faisal.
• Ketua DPD Nasdem Aceh Jaya Meninggal Dunia
Menurut Tgk Faisal, tenaga medis atau pemerintah belum konsisten memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Sehingga sulit bagi MPU untuk meminta masyarakat mengikuti prokes dalam pengurusan jenazah.
• BREAKING NEWS - Warga Positif Covid-19 di Bireuen Bertambah Dua Orang
Jika menurut WHO, mencuci tangan dengan sabun bisa mati virus kenapa mayat pasien positif Covid-19 tidak boleh dimandikan oleh masyarakat padahal juga memakai sabun dan memandikan dengan air mengalir.
"Persoalan-persoalan seperti inilah MPU tidak bisa membuat keputusan hukum.
MPU merasa tidak tahu harus bagaimana mengajak masyarakat untuk patuh pada prokes karena prokes itu sendiri tidak konsisten," ulas Tgk Faisal.(*)
• Prabowo Pesan 4 Miliar Peluru dan 500 Rantis Maung dari PT Pindad