Baca tanpa iklan
Ia mencari cara guna menghasilkan uang, dengan menggunakan logam mulia dengan nilai 1 juta dolar AS (sekitar Rp 14 miliar) sebagai harta karun
SERAMBINEWS.COM, MICHIGAN - Covid-19 yang mewabah di seantero dunia membuat berbagai sektor usaha terganggu.
Banyak usaha yang gulung tikar, termasuk usaha milik perancang perhiasan bernama Johnny Perri, di Macomb County, Michigan, Amerika Serikat.
Gara-gara bisnisnya terkena dampak pandemi Covid-19, Perri memutuskan untuk menutup tokonya.
Ia mencari cara unik guna menghasilkan uang, dengan menggunakan logam mulia dengan nilai sekitar 1 juta dolar AS (sekitar Rp14 miliar) sebagai harta karun bagi calon pemburu yang rela membayar untuk mendapatkan petunjuk.
Johnny Perri telah menjadi seorang tukang perhiasan seumur hidupnya.
Ia mempelajari bisnis tersebut dari ayahnya.
Namun, krisis ekonomi yang disebabkan oleh virus corona terbukti terlalu sulit untuk tokonya di Macomb County, Michigan.
• Seorang Suami Berpura-pura Meninggal, untuk Menghindari Rongrongan Istri yang Selalu Minta Duit
Sehingga, dia harus membuat pilihan: menjual segala sesuatu dan pensiun, atau menemukan cara baru untuk menghasilkan uang dengan koleksi perhiasan miliknya.
Perri dan istrinya pun memilih opsi kedua.
Melansir Odditycentral, mereka diduga mengubur atau menyembunyikan perhiasan bernilai sekitar 1 juta dolar di berbagai tempat, dari wilayah metropolitan Detroit hingga Semenanjung Atas.
Sekarang perhiasan tersembunyi itu menantang orang untuk melakukan perburuan harta karun.
Jika mereka berhasil menemukannya, mereka dapat mengklaim perhiasan tersebut untuk diri mereka sendiri.
"Saya telah menguburkan tidak hanya seluruh toko perhiasan saya tetapi ribuan dolar emas, perak, berlian & barang antik di berbagai lokasi di Michigan dari bawah ke semenanjung atas," tulis Perri di situs webnya.
"Semua yang saya kubur memiliki sejarah dan banyak kenangan yang melekat padanya yang telah saya lepaskan dan tempatkan di (dalam) tanah untuk Anda temukan."
• Tidur di Luar Rumah, Satu Keluarga di India Tewas Tertimpa Dinding yang Dirobohkan Gerombolan Monyet