Luar Negeri

Kim Jong Un Pastikan Tidak Akan Ada Lagi Perang, Sebut Senjata Nuklir Negaranya Sudah Memadai

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un

"Dengan penangkal nuklir pertahanan diri yang Handal dan efektif, tidak akan ada lagi perang di bumi ini, keselamatan dan masa depan negara kita akan aman selamanya," kata Kim Jong Un.

SERAMBINEWS.COM – Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, mengatakan dia yakin negaranya tidak perlu lagi berperang karena persenjataan nuklirnya sudah menjamin keamanan negara.

Kim Jong Un menyampaikan hal ini sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengutip CNN, Selasa (28/7/2020).

"Dengan penangkal nuklir pertahanan diri yang Handal dan efektif, tidak akan ada lagi perang di bumi ini, keselamatan dan masa depan negara kita akan aman selamanya," kata Kim Jong Un.

Berbicara di depan sekelompok veteran pada peringatan 67 tahun gencatan senjata, Kim Jong Un mengatakan bahwa senjata nuklir akan memungkinkan Korea Utara untuk mempertahankan diri. 

Ya, mempertahankan diri dari tekanan tinggi dan ancaman militer imperialisme dan kekuatan musuh.

Pidato itu disampaikan di tengah pembicaraan macet yang bertujuan membongkar program nuklir dan rudal Pyongyang dengan imbalan bantuan pencabutan sanksi dari Washington.

Corona Sudah Masuk Korea Utara, Kim Jong Un Tutup Kota Kaesong dan Sebut Situasi Kritis

Korea Utara Umum Kasus Pertama Covid-19, Kim Jong Un Nyatakan Kondisi Darurat dan Lockdown Satu Kota

Kim Jong Un dan Presiden AS, Donald Trump bertemu untuk pertama kalinya pada tahun 2018 di Singapura, meningkatkan harapan untuk negosiasi atas ancaman nuklir Korea Utara.

Namun KTT kedua mereka, pada 2019 di Vietnam, dan pertemuan tingkat kerja berikutnya tidak mencapai kesepakatan.

Diketahui, adik dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, memperingatkan bahwa negaranya belum akan berhenti membuat senjata nuklir.

Kim Jong-un berambisi untuk terus mengembangkan rudal nuklir. (Conservativedailypost.com)

Kim Yo Jong juga memperingatkan Inggris bahwa Korea Utara menolak untuk melucuti senjata nuklir di Semenanjung Korea.

Dia dipandang sebagai orang kepercayaan Kim Jong Un dan dikonfirmasi sebagai pejabat tinggi untuk urusan antar-Korea.

Presiden Amerika Serikat ( AS), Donald Trump, sebelumnya berupaya untuk membujuk Korea Utara untuk menyerahkan program nuklirnya sebagai bagian dari kebijakan luar negerinya.

Pemimpin Korut Klaim Berhasil Tangani Corona, Nyatanya Kim Jong Un Tak Beri Kelonggaran pada Hal Ini

Kim Yo Jong Adik Kim Jong Un Bakal Diselidiki Korea Selatan, Buntut Ledakkan Kantor Penghubung

Namun Kim Yo Jong mengatakan bahwa saudaranya tidak mungkin bertemu Trump atau menyerahkan senjata nuklir yang dimiliki Korea Utara dalam waktu dekat.

"Kami ingin memperjelas bahwa bukan berarti program denuklirisasi tidak mungkin dijalankan. Hanya saja program tersebut tidak mungkin dijalankan dalam waktu-waktu ini," ujar Kim Yo Jong dikutip dari Kompas.com.

Dalam pernyataan yang dirilis melalui Kantor Berita Pusat Korea Utara (KNCA), dia meminta konsesi besar dari AS untuk tetap menghidupkan diplomasi nuklir.

"Itu karena kejutan mungkin masih terjadi, tergantung pada penilaian dan keputusan antara dua pemimpin puncak," kata Kim Yo Jong.

Dalam pernyataan Kim Yo Jong tersebut, dia menulis dengan cukup lembut.

Dia bahkan mengungkapkan bahwa dia mendapatkan izin khusus untuk melihat perayaan kemerdekaan AS pada 4 Juli lalu.

"Kami tidak memiliki niat sedikit pun untuk menimbulkan ancaman bagi AS. Semua akan berjalan lancar jika mereka meninggalkan kami sendirian dan tidak membuat kami tersinggunh," tulis Kim Yo Jong. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkini