Penyesalan Yuni, Kerabat Irwandi yang Positif Covid-19: Andai Aku Tahu Hasil Swabnya dari Awal

Penulis: Yocerizal
Editor: Yocerizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yuni Saputri, Anggota Keluarga Irwandi Yusuf

Di keluarga Irwandi, Yuni memang bukan siapa-siapa. Tetapi takdir telah membuat Yuni masuk menjadi bagian dari keluarga Tgk Agam.

Bagi keluarga Irwandi Yusuf, Yuni adalah pahlawan keluarga. Dialah yang menyelamatkan Mashita, putri bungsu Irwandi dari amukan tsunami 2004 silam.

Tak heran Yuni dianggap sudah seperti anak sendiri. Saat ia sakit kemarin, segala keperluannya diurus langsung oleh Darwati.

Demikian juga saat Yuni sudah dirawat di rumah sakit, Darwati lah yang selalu mengantarkan makanan untuk Yuni.

"Sebelum aku diisolasi ke Meuraxa, ibu semua yang urus makan minum. Dibuatkan aku kelapa muda, pake jeruk dan garam," ujarnya.

Dampak Peningkatan Covid-19, Puskesmas Ulee Kareng Tutup, tak Ada Aktivitas Apapun

VIDEO - Cegah Penyebaran Covid-19, Dua Desa di Nagan Raya Diisolasi

Karena itu, Yuni merasa sangat terpukul mengetahui Darwati dan seluruh keluarga di Lampriek positif Covid-19.

Penyesalannya semakin dalam karena Yuni ternyata sempat pulang ke rumah keluarganya di Kota Lhokseumawe, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha.

"Aku saat itu udah nggak demam lagi, makanya aku pulang ke Lhokseumawe, bahkan nyetir sendiri pulang pergi," ucapnya.

Yuni mengaku mulai merasa demam dan kurang sehat sejak tanggal 25 Juli 2020. Tetapi saat itu ia beranggapan, mungkin karena kelelahan mengingat padatnya aktivitas beberapa hari sebelumnya.

"Tanggal 20-22 Juli aku masuk kantor seperti biasa, tanggal 23 aku ke Pijay (Pidie Jaya) pulang pergi dengan tim 5 orang. Tanggal 24 Juli sore bahkan aku masih gowes karena masih fit," tuturnya.

Demam tersebut berlanjut hingga keesokan harinya, sehingga Yuni memutuskan untuk refleksi.

VIDEO - Beirut Kota Pujangga Berduka, Nenek ini Mainkan Piano Diantara Puing Kaca

Kapasitas Rumah Sakit Penuh, Dinkes Banda Aceh akan Cari Gedung Khusus untuk Isolasi

Hari Senin Yuni memilih diam di rumah dan pada Selasa (27/7/2020) ia memutuskan memeriksa swab di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Dua hari kemudian, tanggal 29 Juli 2020, Yuni mulai merasa sehat, demamnya juga sudah hilang. Di hari yang sama, adik dan keponakannya juga tiba di Banda Aceh.

Esoknya, Yuni pun memutuskan mudik bersama saudaranya ke Lhokseumawe.

"Aku pulang karena aku pikir nggak mungkin positif. Karena dari tanggal 27 aku swab, nggak ada hasil," ujar Yuni.

Halaman
123

Berita Terkini