Penyesalan Yuni, Kerabat Irwandi yang Positif Covid-19: Andai Aku Tahu Hasil Swabnya dari Awal

Penulis: Yocerizal
Editor: Yocerizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yuni Saputri, Anggota Keluarga Irwandi Yusuf

"Biasanya, kalau hasil negatif nggak ditelpon, tapi ambil hasil ke Labkesda. Yang hasilnya positif baru akan ditelpon segera," tambahnya lagi.

Karena itulah Yuni merasa dirinya tidak bakalan positif Covid-19 dan berani memutuskan mudik ke Lhokseumawe.

Puskesmas Ulee Kareng dan Syiah Kuala Ditutup, Bagaimana Pelayanan Kesehatan?

Sebelum Ledakan di Beirut, Israel Pernah Ancam Akan Mengebom Lebanon, Apakah Hanya Kebetulan?

Begitupun, selama di Lhokseumawe, Yuni tetap menerapkan protokol kesehatan, termasuk ketika melaksanakan shalat Ied Idul Adha di Masjid Lhokseumawe.

Yuni hanya dua hari di Lhokseumawe, tanggal 1 Agustus ia langsung balik ke Banda Aceh, dan esoknya Yuni ikut menghadiri acara halal bi halal di kantor tempatnya bekerja, Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh.

"Tanggal 3 Agustus aku merasa dunia seperti runtuh. Pulang dari kantor aku dapat kabar dinyatakan positif," tuturnya.

Anehnya, kabar kalau dirinya positif itu malah ia terima dari pegawai Puskesmas Lampulo yang datang ke rumah Lampriek untuk melakukan disinfektan.

"Andai saja aku tahu dari awal, tidak mungkin aku pulang ke Lhokseumawe, dan tidak mungkin aku menghadiri acara halal bi halal di kantor. Aku merasa sangat bersalah," ujar Yuni.

Yuni menerima hasil positif pada tanggal 3 Agustus, yang berarti enam hari sejak pemeriksaan swab. Padahal biasanya hasil pemeriksaan sudah keluar dalam dua atau tiga hari.

Soal Bantuan Rp 600 Ribu untuk Karyawan Swasta dari Pemerintah, Ini Hal-hal yang Perlu Anda Ketahui

Indonesia Tolak Klaim Beijing atas Laut China Selatan, Media Tiongkok Sebut RI Mainkan Trik Kecil

Mendengar cerita Yuni, saya hanya bisa tertegun. Saya yakin, saat menceritakan hal itu Yuni menangis. Menangis membayangkan orang-orang terdekat dan teman-teman sekantornya panik mengetahui bahwa dirinya positif.

Saya teringat, hal yang sama juga dialami oleh Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto. Kapolres Eko hingga Minggu (2/8/2020) mengaku belum mengetahui bahwa dirinya positif Covid-19.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto SIK malah menyarankan Serambinews.com meminta keterangan resmi dari Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Aceh.

“Tanyakan saja ke Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Aceh,” balasnya singkat melalui WhatsApp.

Nama Kapolres Lhokseumawe dan beberapa jajaran Polda Aceh dikabarkan positif Covid-19. Nama Kapolres muncul bersama nama-nama lain, termasuk di dalamnya nama Yuni Saputri, berdasarkan hasil pemeriksaan yang keluar pada 31 Juli 2020.

Tapi apa boleh buat, semuanya sudah terjadi. Ibarat nasi sudah menjadi bubur.

Yuni diujung pesannya berharap apa yang ia alami tidak terulang lagi pada pasien yang lain, karena bagi dia, beban perasaan yang harus dipikul lebih berat dari beban divonis positif Covid-19.(*)

Terungkap, Ledakan Dahsyat di Beirut Libanon Berawal dari Hal Ini

Polda Aceh Gelar Lomba Vlog untuk Kalangan Millenial Berhadiah Puluhan Juta Rupiah, Yuk Ikutan!

Berita Terkini