Ketika mereka mengalami masalah mesin, akhinya kapal itu berlabuh di pelabuhan Beirut.
Karena alasan yang tidak diketahui, pemilik kapal kemudian memuat barang itu di pelabuhan kemudian pergi tanpa pernah kembali untuk mengambilnya.
Amonium nitrat itu tetap tersimpan di gudang Beirut selama lebih dari 6 tahun tanpa pemberitahuan jelas.
Beberapa sumber lain menyebutkan kapal MV Rhosus tidak memiliki cukup dokumen hukum sehingga membuat barangnya harus ditahan.
Pemilik kapal itu meninggalkan kargo sejak itu dan tidak pernah kembali untuk mengambilnya.
Pemilik kapal MV Rhosus diduga adalah seorang warga negara Siprus atau Rusia.
Andaikan saja Beirut tidak pernah menerima ataupun menyita amonium nitrat dari kapal MV Rhosus tersebut, kemungkinann bencana besar itu bisa dihindari.
Pasalnya, ketika melakukan penyitaan terhadap bahan kimia itu, Beirut tidak memikirkan jangka panjang bahaya yang mungkin bisa disebabkan oleh bahan kimia itu.
Berkaca pada tahun 1947 di Texas sebuah kapal berisi amonium nitrat meledak menewaskan 400 orang, kapal itu diyakini membawa 2.000 ton amonium nitrat.
Sementara itu, Departemen Pertahanan Amerika, mengatakan bahwa tidak ada indikasi ledakan itu berasal dari serangan bom.
artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul Terungkap Sudah Pangkal Bencana Dasyat di Beirut Libanon Berawal dari Hal Ini, Andaikan Saja Hal Ini Tidak Dilakukan Libanon Bencana Itu Mungkin Tidak Akan Terjadi