Luar Negeri

China Ngotot tak Mundur dari Perbatasan LAC, India Berang, Negoisasi Temui Jalan Buntu

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri India, Narendra Modi saat tiba di markas militer Nimu, Ladakh, India, Jumat (3/7/2020).

SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) tetap tidak mau mundur dari garis perbatasan Line of Actual Control (LAC).

Pemerintah India langsung berang dengan menyatakan pemerintah komunis China memang tidak bisa dipercaya.

Padahal, sederetan negoisasi telah dilaksanakan, baik antar petinggi militer, maupun Kemlu kedua negara.

Tak pelak, pembicaraan hubungan antara India dan China telah menemui hambatan.

Diketahui bahwa awal pekan ini, India menyampaikan kepada China pasukan India tidak akan mundur, jika PLA tak juga mundur.

Menurut laporan agensi yang mengutip sumber, China telah menolak mundur dari posisi militernya saat ini di utara Pangong Tso.

Berbicara di depan media, juru bicara Kementerian Luar Negeri (MEA) India, Anurag Srivastava mengatakan India tetap berkomitmen mengurangi ketegangan di sepanjang LAC.

"Kami juga berharap pihak China akan bekerja sama dengan tulus untuk pelepasan sepenuhnya."

"Sehingga ketegangan akan turun dan pemulihan penuh perdamaian serta ketenangan di daerah perbatasan akan terjaga," katanya.

China Kerahkan Puluhan Ribu Tentara dan Bangun Infrastruktur di Uttarakhand, India

India dan China Tempatkan 100.000 Pasukan di Perbatasan, Ketegangan Tetap Tinggi

Ketua Muslim Kashmir India Kecam Konglomerat Mukesh Ambani

Pasukan China belum bergerak melampaui titik gesekan sejak pertengahan Juli 2020.

Meskipun, China setuju mengurangi ketegangan di sepanjang LAC.

Kedua belah pihak terlibat dalam pertempuran sengit pada Juni 2020.

Mengakibatkan kematian 20 tentara India dan kerusakan signifikan di pihak China.

"Kedua Perwakilan Khusus telah sepakat pelepasan pasukan secara dini dan menyeluruh di sepanjang LAC."

"Ketegangan juga akan turun dari daerah perbatasan India-China sesuai dengan perjanjian dan protokol bilateral."

Halaman
12

Berita Terkini