Sehingga, dipastikan vaksin akan merata ke seluruh masyarakat Indonesia tanpa membedakan kelas ekonomi.
"Takutnya kalau nanti dibebaskan, kaya dan miskin ada lagi. Nanti yang kaya duluan yang disuntik karena bayar duluan. Tidak bisa seperti itu," ucap Erick.
• Kasus Covid-19 Tinggi di Aceh, Direktur RSUZA Minta Semua Pihak Saling Menguatkan
"Prioritas masyarakat dulu yang bisa disuntik vaksin. Sekarang tahap mencari relawan 1.620, yang diharapkan akhir Agustus terkumpul dan setelah itu kita cobakan di awal September," sambungnya.
Erick mengaku enggan mendahului masyarakat divaksin. Ia berkelakar bukan berarti takut disuntik.
"Kalau rakyatnya sudah disuntik baru kita. Masa kita duluan disuntik. Bukan artinya tidak berani ya. Tapi kita sebagai pemimpin belakangan karena berikan kesempatan yang lain. Dipastikan sangat aman," ujar Erick.
Sebagai tahap awal uji klinis tahap ketiga, sebanyak 2.400 dosis vaksin dari Sinovac, Cina, sudah tiba di Bio Farma pada 19 Juli 2020, berkat dukungan Kementerian BUMN dan peran Kementerian Luar Negeri yang memasukkan vaksin sebagai diplomatic goods.
Vaksin yang datang tersebut masih memerlukan beberapa tahapan lagi sebelum bisa dilakukan uji klinis pada Agustus 2020. Tahap yang masih harus dilewati tersebut antara lain pengujian di dalam Laboratorium Bio Farma dan beberapa perizinan lainnya.
Uji klinis vaksin Covid-19 ini, akan dilaksanakan di Pusat Uji Klinis yaitu di Fakultas Kedokteran UNPAD, yang akan mengambil sample sebanyak 1.620 subjek dengan rentang usia antara 18 – 59 tahun, dengan kriteria – kriteria tertentu.
Sedangkan sisa dari vaksin tersebut, akan digunakan untuk uji lab di beberapa lab antara lain di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat Dan Makanan Nasional (PPOMN).
Dalam uji klinis vaksin Covid-19, Bio Farma berperan sebagai sponsor, berkolaborasi dengan berbagai pihak antara lain dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan sebagai medical advisor dan pelaksanaan uji titer antibodi netralisasi.
Selain dengan Baltbangkes, Bio Farma bekerja sama dengan BPOM RI sebagai regulator dan FK UNPAD sebagai institusi yang sudah berpengalaman dalam pelaksanaan uji klinis vaksin-vaksin yang beredar di Indonesia.(tribun nerwork/denis)