Info Bener Meriah

Bupati Sarkawi Jumpai Kementerian Pertanian RI, Ajukan Permohonan Balai Pengembangbiakan Sapi Potong

Penulis: Budi Fatria
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi menyerahkan proposal permohonan yang diterima oleh Sekretaris Jenderal Momon Rusmono di Kementerian Pertanian RI, Jakarta, Kamis (13/8/2020).

Dalam kunjungan tersebut, bupati mengajukan proposal permohonan Ruislag lahan AAB dengan lahan peternakan yang ada di Uber-Uber, Kecamatan Mesidah, Kabupaten Bener Meriah.

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi melakukan kunjungan ke Kementerian Pertanian RI, Kamis (13/8/2020).

Dalam kunjungan tersebut, bupati mengajukan proposal permohonan Ruislag lahan AAB dengan lahan peternakan yang ada di Uber-Uber, Kecamatan Mesidah, Kabupaten Bener Meriah.

Selain itu, Abuya Sarkawi juga mengajukan proposal permohonan pembangunan Balai Pengembangbiakan Sapi Potong di Bener Meriah.  

Hal itu disampaikan Kabag Humas dan Protokoler Setdakab Bener Meriah, Wahidi SPd MM, Kamis (13/8/2020).

Sebut Wahidi, permohonan yang diajukan bupati kepada Kementerian Pertanian RI itu akan terealisasi. 

“Tadi Abuya melakukan kunjungan ke Kementerian Pertanian RI melalui Sekretaris Jenderal Momon Rusmono, untuk menindak lanjuti permohonan proposal yang telah diajukan,” ujar Wahidi.

Disebutkannya, kepada Sekjen Momon Rusmono, bupati juga mengajukan permohonan bantuan untuk mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), berupa peralatan untuk lahan pertanian/ perkebunan dan hortikultura.

Kontak dengan Pasien Covid-19, Puluhan Tenaga Medis Kota Subulussalam Jalani Swab Hari Ini

Kata Wahidi, alasa bupati meminta dibangun Balai Pengembangbiakan Sapi potong di Bener Meriah, sebab kabupaten itu memiliki sebuah kawasan peternakan seluas kurang lebih 4.166 hektar yang ditetapkan melalui Qanun Kabupaten nomor 05 tahun 2011.

Di mana kawasan tersebut berlokasi di Kecamatan Mesidah ,kurang lebih 35 Km dari ibu kota Bener Meriah dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat.

Menurut hemat Abuya, jika kawasan tersebut dikelola secara profesional dengan padang penggembalaan intensif yang ditanami dengan rumput yang sesuai, maka kapasitas tampung kawasan akan mencapai kurang lebih 15.000 ekor ternak besar.

Dengan asumsi 1 ( satu) hektar lahan menampung 4 (empat ) ekor ternak.

Jika ini dapat terwujud, kata Wahidi, maka Kabupaten Bener Meriah akan menjadi daerah produsen ternak yang dapat memasok ternak keluar daerah

Lanjutnya, kondisi ini merupakan cita-cita daerah yang sampai saat ini belum dapat terwujud.

Disebutkan Wahidi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya terbatasnya anggaran daerah yang dapat dialokasikan untuk subsektor peternakan.

Selain itu, juga terbatasnya sumber daya manusia (SDM ) yang dapat mengelola peternakan skala besar dan faktor non teknis lainya.

Justru itu, untuk dapat menjawab hal tersebut Bupati Bener Meriah memohon agar pemerintah pusat melalui kementerian dapat membanggun sebuah balai pengembangan ternak sapi potong di dalam kawasan yang ada.

Juventus Bakal Kehilangan Ronaldo dan Paulo Dybala Pasca Gagal di Liga Champions

Sementara untuk Ruislag lahan AAB dengan lahan peternakan Uber-Uber, sebagaimana diketahui,Kabupaten Bener Meriah adalah satu kabupaten penghasil kopi Arabika Gayo sebagai komoditi andalan ekspor dari Provinsi Aceh.

Disamping Kopi Arabika, pihaknya sedang mengembangkan Komoditi ekspor lain bekerja sama dengan PT Great Giant Pineapple (GGP) Lampung.

Saat ini telah memasuki tahap akhir uji coba (demplot), di lahan demplot seluas 4 hektar yang terletak di Kecamatan Pintu Rime Gayo.

"Berdasarkan perkembangan uji coba yang kami amati bersama PT Great Giant Pineapple (GGP), Pisang Cavendish berpeluang besar sebagai komoditi andalan ekspor di samping Kopi Arabika. Sehingga pemanfaatan lahan di Kabupaten Bener Meriah dapat lebih optimal, di mana untuk dataran tinggi (1.000 m DPL) terdapat Kopi Arabika, sedang dataran menengah rendah (1.000 M DPL) di produksi pisang Cavendish," terang Wahidi.

Di sekitar areal demplot itu, kata Wahidi lagi, masyarakat saat ini menanam kopi robusta, kemiri, pinang, dan berbagai tanaman dataran menengah lain.

Termasuk lahan yang belum dimanfaatkan secara intensif oleh masyarakat.

Untuk mendorong masyarakat membudidayakan komoditi ekspor seperti pisang Cavendish, diperlukan lahan inti seluas kurang lebih 400 hektar.

Dimana lahan inti tersebut bertujuan, tambah Wahidi, untuk memenuhi volume ekspor minimal.

Satu-satunya lahan ideal sebagai lahan inti untuk pengembangan pisang Cavendish adalah lahan Aceh Agribisnis (AAB ) yang merupakan aset Balai pembibitan ternak dan hijauan makanan ternak, Indrapuri Aceh Besar, Kementerian Pertanian RI. 

Ia menerangkan, sesuai dengan Qanun nomor 13 tahun 2016 tentang RTRW Kabupaten Bener Meriah areal yang diperuntukan sebagai lokasi pengembangan ternak adalah di kawasan Uber-uber dan Blang Paku Kecamatan Mesidah .

Dibeberkan Wahidi, luas kawasan tersebut mencapai 4.096 hektar, secara tradisional merupakan kawasan pengembangan peternakan yang sudah dilakukan oleh masyarakat sejak ratusan tahun lalu. 

Untuk itu, pemerintah daerah Kabupaten Bener Meriah bermaksud melakukan pengembangan bibit ternak di kawasan itu.

"Mengingat hal ini sesuai dengan tujuan didirikannya AAB, untuk itu kami mengusulkan kepada kementerian, kiranya lahan AAB yang ada di Kecamatan Pintu Rime Gayo ditukar dengan lahan di peternakan Uber-Uber Kecamatan Mesidah. Demikian permohonan Bupati Bener Meriah yang disampaikan kepada kementerian pertanian.  tutup Wahidi. (*) 

Bank Bukopin Hadirkan Program Deposito Merdeka Seru    

Berita Terkini