Penutupan kedua ruangan tersebut dilakukan pascameninggalnya seorang pasien positif covid-19 berdasarkan hasil swab, Kamis (13/8/2020).
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam mulai Jumat (14/8/2020) menutup sementara ruang pinere.
Begitu juga poli klinik paru.
Penutupan kedua ruangan tersebut dilakukan pascameninggalnya seorang pasien positif covid-19 berdasarkan hasil swab, Kamis (13/8/2020).
Direktur RSUD Kota Subulussalam, dr Dewi Sartika Pinem, kepada Serambinews.com, membenarkan adanya dua ruang yang ditutup sementara, yakni pinere dan poli paru.
Penutupan kedua ruang ini kata dr Dewi dilakukan lantaran pasien positif Covid-19 berinisial NM (48) warga Subulussalam dirawat di sana.
Pinere adalah ruang penyakit infeksius emerging dan re- emerging. Penutupan dilakukan hingga hasil Swab para tenaga medis dan pendukung RSUD Kota Subulussalam keluar.
• Gugus Tugas Tegaskan Pasien yang Meninggal di RSUD Subulussalam Positif Covid-19
• India Tidak Ingin Bangun Hubungan dengan China, Jika Tak Ada Solusi Perbatasan
• DPRA Ajak Rakyat Jadikan Agustus Sebagai Bulan Penuh Sejarah
Sementara ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang Intensive Care Unit (ICU) serta ruang rawat inap kelas II dan III yang semula rencannya ditutup batal.
“Yang ditutup ada dua ruangan pinere dan poli paru," terang dr Dewi.
Penutupan kedua ruangan tersebut menurut dr Dewi hingga hasil swab tenaga medis RSUD Kota Subulussalam keluar.
Sementara hingga kini puluhan tenaga medis terdiri dari lima dokter umum, dua dokter spesialis serta perawat dan lainnya masih menjalani isolasi di RSUD Kota Subulussalam.
Selain itu, para petugas medis ini juga menjalani swab PCR guna memastikan apakah mereka tertular atau tidak.
Secara terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Subulussalam, dr Muhammad Armansyah mengatakan mereka telah menjalani swab PCR.
Armansyah adalah salah satu dokter yang kontak dengan pasien covid-19 dan sekarang menjalani isolasi serta swab bersama rekannya.
Swab para dokter dan tenaga medis RSUD Kota Subulussalam berlangsung tadi sore pukul 15.30 – 16.30 WIB.
”Mohon doa semoga kami semuanya negative dan dapat kembali memberi pelayanan kesehatan untuk masyarakat," pinta dr Armansyah
Sebagaimana berita sebelumnya, meninggalnya seorang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam, Kamis (13/8/2020) siang bakal berdampak terhadap sejumlah pelayanan di sana.
Selain dokter dan tenaga medis yang harus diisolasi, sejumlah pelayanan di RSUD Kota Subulussalam terancam ditutup sementara.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Subulussalam, dr Muhammad Armansyah yang dikonfirmasi Serambinews.com mengatakan mereka merekomendasikan ditutupnya sejumlah ruang pelayanan.
Penutupan tersebut lantaran pasien pernah dirawat dan kontak pada sejumlah ruangan terkait termasuk orang dan tenaga medis di sana.
“Kami merekomendasikan agar sejumlah ruang yang pernah ditempati pasien covid-19 ini ditutup sementara sampai disterilisasi,” kata dr Arman.
Adapun ruangan yang direkomendasikan ditutup yakni Intalasi Gawat Darurat (IGD), ruang kelas II dan kelas III serta Intensive Care Unit (ICU).
Sementara untuk keluarga pasien, lanjut dr Arman sudah dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.
Nanti, pihak Dinkes Subulussalam akan memantau keluarga pasien.
Lima dokter umum, dua dokter spesialis serta puluhan tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulusalam akan menjalani isolasi.
Hal ini karena para dokter dan tenaga medis tersebut kontak langsung dengan seorang pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan meninggal, Kamis (13/8/2020) siang tadi.
Direktur RSUD Kota Subulussalam dr Dewi Sartika Pinem, mengatakan ada banyak tenaga medis termasuk para dokter yang kontak langsung dengan pasien covid-19 yang meninggal di sana.
Lantaran itu, para tenaga medis maupun dokter akan menjalani isolasi.”Puluhan orang tenaga medis yang kontak dengan pasien,” kata dr Dewi
Sementara Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Subulussalam, dr Muhammad Armansyah mengatakan ada lima dokter umum yang kontak dengan pasien covid-19.
Selain dokter umum, terdapat pula dua spesialis serta puluhan tenaga medis lain yakni perawat juga kontak dengan pasien.
Untuk itu, dr Arman merekomendasikan untuk segera diisolasi di RSUD Kota Subulussalam. Hal ini lantaran para tenaga medis dan dokter tidak ingin pulang membawa virus ke keluarga.
Sejauh ini tim Gugus Tugas Covid-19 telah mengakomodir tempat isolasi para tenaga medis dan dokter di RSUD Kota Subulussalam.
Para dokter dan tenaga medis ini juga akan menjalani SWAB untuk memastikan apakah terpapar atau tidak.
Proses pemakaman jenazah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 asal Kota Subulussalam akan dimakamkan dengan protokol kesehatan pada Kamis (12/8/2020) sore ini.
“Akan dimakamkan sesuai protokol kesehatan, jadi timnya sudah ada dan telah pernah dilatih,” kata Kapolres Subulussalam, AKBP Qori Wicaksono SIK kepada Serambinews.com.
Kapolres AKBP Qori yang didampingi Dandim 0118 Letkol Inf Winas Kurniawan, S.I.P. mengatakan tim pemulasaran jenazah covid terdiri dari aparat kepolisian, TNI dan kesehatan.
Jenazah pasien berinsial NM itu akan dimakamkan di pemakaman umum desa tempat dia berdomisili.
Pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam itu meninggal dunia sekitar pukul 10.00 WIB, setelah sepekan lebih sebelumnya sempat dilakukan penanganan medis.
Direktur RSUD Kota Subulussalam, dr Dewi Sartika Pinem menyatakan, pasien tersebut berjenis kelamin perempuan berusia 49 tahun.
Menurut informasi, awalnya pasien menjalani rapid test namun non reaktif. Selanjutnya pihak RSUD Kota Subulussalam melakukan SWAB dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19.
“Awalnya saat kita rapid test pasien ini memang non reaktif, tapi kami lakukan SWAB hasilnya dinyatakan positif covid-19,” terang dr Dewi.
Seperti berita sebelumnya, Seorang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam, Kamis (13/8/2020) terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil SAWB.
Pasien berjenis kelamin perempuan itu kini telah meninggal dunia siang tadi.
Direktur RSUD Kota Subulussalam dr Dewi Sartika Pinem tang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan adanya seorang pasien meninggal dunia dna berdasarkan hasil swab terkonfirmasi positif covid-19.
Menurut dr Dewi pasien itu sudah dirawat sejak sepekan lalu. Pasien berinisial NM (49) warga Kota Subulussalam.
"Memang benar ada pasien yang berdasarkan hasil SWAB terkonfirmasi positif Covid-9," kata dr Dewi
Pantauan Serambinews.com suasana di RSUD Kota Subulussalam sedikit heboh.
Sejumlah aparat keamanan TNI/Polri tampak berjaga-jag di pelataran RSUD Kota Subulussalam.
Di lokasi juga tampak Kapolres Subulussalam AKBP Qori Wicaksono, SIK, Dandim 0118 Letkol Inf Winas Kurniawan, S.I.P, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Baginda Nasution dan Kakankesbangpol Khairunnas. (*)