Salah satu peserta, Sudarliadi, mengatakan memaknai perdamaian di Aceh adalah memenuhi kebutuhan rakyat Aceh secara umum. Karena perdamaian ini bukan antara RI dan GAM melainkan dengan masyarakat Aceh.
Putri, peserta termuda, bercerita bagaimana ia yang seorang anak tentara yang bertugas di Aceh dan merupakan suku Jawa yang pernah merasa dimusuhi oleh teman-temannya karena profesi orangtuanya.
Padahal Putri mencintai Aceh dan ingin mengabarkan kepada teman-temannya yang lain di luar Aceh tentang wajah damai Aceh.(*)
• Biar Romantis, Pria Ini Nyalakan 100 Lilin untuk Lamar Kekasihnya, Justru Apartemennya Terbakar
• Lab Unsyiah Penuh, Ratusan Sampel Swab dari Aceh Singkil tak Bisa Diproses
• Akademisi Unaya Nilai Pengendalian Covid-19 di Aceh Besar tak Jelas Arah