Update Corona di Subulussalam

PBM Tatap Muka Semua Jenjang Pendidikan di Subulussalam Dihentikan Hingga 30 Agustus

Penulis: Khalidin
Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AKTIVITAS murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 6 Subulussalam, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam hari pertama belajar tatap muka tahun ajaran 2020/2021, Selasa (14/7/2020)

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam menghentikan sementara Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka hingga 30 Agustus mendatang.

Penghentian KBM tatap muka tersebut tertuang dalam surat Instruksi Kadisdikbud Kota Subulussalam Nomor 005/654/75.102/2020 tanggal 14 Agustus 2020, yang kopiannya diterima Serambinews.com, Sabtu (15/8/2020).

Kebijakan penghentian sementara KBM tatap muka di Kota Subulussalam seiring kasus seorang warga positif Covid-19 yang meninggal tiga hari lalu.

Berdasarkan surat instruksi yang ditandatangani Kadisdikbud Subulussalam Sairun S.Ag, KBM tatap muka ini dihentikan untuk semua jenjang di bawah kewenangan daerah mulai TK/PAUD, SD hingga SMP.

Penghentian dimulai, Sabtu 15 Agustus 2020 hingga 30 Agustus mendatang. Sementara untuk pembelajaran dilakukan jarak jauh melalui modul yang disampaikan sekolah masing-masing.

“Jadi sementara waktu kita hentikan proses belajar mengajar tatap muka di sekolah hingga 14 hari ke depan. Ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona yang mulai terjadi di Subulussalam,” kata Sairun

Bukan hanya TK PAUD, SD dan SMP, penghentian belajar tatap muka di sekolah juga dihentikan sementara pada level SMA/SMK sederajat.

Pun demikian pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian Agama RI seperti MIN, MTsN dan MAN atau sederajat.

Keputusan peghentian semua jenjang sekolah ini dilakukan sesuai rapat bersama Kadisdikbud Subulussalam dengan Plt Kepala Kantor Kementerian Agam Kota Subulussalam, Marwan Z, S. Ag, MM.

Turut dalam rapat tersebut Dinas Syariat Islam dan Ketua MPD Jaminuddin Berutu, S. PdI di ruangan Kepala Disdikbud.

Sementara untuk pesantren proses pembelajaran tatap muka tetap dilaksanakan. Hal ini lantaran santri di dayah dinilai selalu berada di pondok atau tidak berkeliaran ke tempat umum.

Hanya saja, KBM tatap muka di pesantren tetap dilaksanakan dengan ketentuan, orangtua atau wali murid dilarang berkunjung. KBM juga tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Sedangkan pesantren yang santrinya tidak mondok maka KBM tatap muka juga dihentikan hingga 14 hari ke depan.

Iseng Jual Kotoran Singa, Kelompok Sirkus yang Nyaris Bangkrut Ini Tak Menyangka Dagangannya Laris

Di Aceh Besar, Pasien Covid-19 yang Meninggal Bertambah Jadi 8 orang, Ini Penjelasan Jubir Covid-19

Ini Pernyataan Wali Nanggroe Terkait Realisasi MoU Helsinki

Seperti diberitakan, bertambah lagi jumlah warga Aceh yang meninggal akibat Covid-19. Kabar duka kali ini datang dari Kota Subulussalam.

Seorang perempuan di kota transit itu berinisial NM mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 09.45 WIB, Kamis (13/8/2020) di Rumah Sakit Umum Kota Subulussalam.

NM meninggal setelah sempat dirawat beberapa hari di rumah sakit itu dengan protokol Covid-19, meski saat itu ia belum diketahui Covid.

Namun, gejala klinisnya mengindikasikan dia terinfeksi virus corona. Keluhannya, demam tinggi, batuk, dan sesak napas.

Karena gejalanya mirip gejala terserang Covid-19, pihak rumah sakit pun mengambil swab spesimen lendir hidung dan tenggorokannya beberapa hari lalu.

Spesimen yang dimasukkan ke dalam viral transport medium (media penyimpan virus) itu dikirim ke Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK Unsyiah) di Darussalam, Banda Aceh.

Sementara itu, dari Lab Penyakit Menular Fakultas Kedokteran Unsyiah, Serambimews.com baru mendapat kabar pukul  14.39 WIB bahwa berdasarkan hasil swab, NM positif Covid-19.

Hingga ajal menjemputnya, NM tak pernah tahu kalau dia positif Covid-19, karena hasilnya baru keluar sekitar lima jam setelah ia mengembuskan napas terakhir.

Meninggalnya NM, menambah daftar panjang korban Covid-19 yang meninggal di Aceh sejak Maret lalu. Hingga hari ini tak kurang dari 24 orang warga Aceh yang meninggal akibat Covid-19 di Aceh sejak Maret lalu.(*)

Pembalap Maverick Vinales Tercepat di Babak Kualifikasi MotoGP Austria 2020

Bendera Merah Putih Raksasa Dikibarkan di Tiro, Lokasi Pengibaran Dua Jam Perjalanan

VIDEO Warga Kompleks Bulog Tanjong Protes Rumah Isolasi Pasien Covid-19 di Tengah Pemukiman

Berita Terkini