Luar Negeri

Pemimpin Oposisi Rusia Diracun, Istrinya Minta Vladimir Putin Izinkan Suaminya Dirawat di Jerman

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yulia Navalnaya (kiri), istri pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny berbicara dengan wartawan di luar Rumah Sakit Darurat Omsk, tempat suaminya dirawat yangb diduga keracunan, di Omsk, Jumat (21/8/2020).

SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Istri pemimpin oposisi Rusia yang dirawat di rumah sakit, Alexei Navalny, Jumat (21/8/2020) mengajukan permohonan kepada Presiden Vladimir Putin.

Dia meminta izin agar suaminya dievakuasi untuk dirawat ke Jerman, karena dokter Rusia menyangkal dia telah diracuni.

Alexei Navalny seorang pengacara berusia 44 tahun dan juru kampanye anti-korupsi, termasuk di antara pengkritik paling sengit ke Putin.

Saat ini, dia dalam kondisi koma dan dalam perawatan intensif di Kota Omsk, Siberia setelah dia kehilangan kesadaran saat dalam penerbangan.

Pesawatnya harus melakukan pendaratan darurat pada Kamis (20/8/2020).

Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny

Para pembantunya mengatakan mereka yakin dia diracun dan ada sesuatu yang dimasukkan ke dalam tehnya di kafe bandara.

Pendukung Navalny mengatur ambulans udara dari sebuah klinik Jerman yang tiba di bandara Omsk.

Tetapi dokter Rusia mengatakan kondisinya terlalu tidak stabil untuk memindahkannya.

Istrinya, Yulia Navalnaya, memposting di akun Twitter Navalny sebuah surat yang ditujukan kepada Putin.

Kasus Virus Corona Arab Saudi Bertambah 1.213 Orang, Angka Kematian Bertambah 32 Orang

Departemen Kehakiman AS Akan Batalkan Keputusan Pembatalan Hukuman Mati Pelaku Bom Marathon Boston

Jalur Gaza Mulai Memanas, Hamas Lepaskan Roket, Israel Kerahkan Jet Tempur

Dia mengatakan: "Saya secara resmi memohon kepada Anda untuk mengizinkan membawa Alexei Navalny ke Jerman."

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tidak ada halangan untuk mengevakuasi Navalny dan ini murni keputusan medis.

Dokter Rusia yang merawat Navalny mengatakan tes tidak menunjukkan jejak racun dengan alasan kehilangan kesadaran karena gula darah rendah.

"Sejauh ini tidak ada racun yang diidentifikasi dalam darah dan urin," kata Anatoly Kalinichenko, wakil kepala dokter rumah sakit itu, kepada wartawan di Omsk.

"Kami tidak yakin pasien mengalami keracunan," ujarnya.

Kepala dokter rumah sakit Alexander Murakhovsky mengatakan diagnosis awal adalah gangguan metabolisme.

Halaman
123

Berita Terkini